Sektor Retail, Otomotif & Manufaktur Jepang Anjlok Diterjang Pandemi

Image title
Oleh Ekarina
29 Mei 2020, 17:19
Sektor Retail, Otomotif & Manufaktur Jepang Anjlok Diterjang Pandemi.
Arief Kamaludin|Katadata
Ilustrasi pabrik mobil. Ekonomi Jepang terpukul pandemi corona seiring merosotnya sektor retail, otomotof dan manufaktur.

Pandemi corona secara nyata telah memukul perekonomian Jepang. Hasil produksi manufaktur Negeri Sakura menurun lebih cepat dari yang diperkirakan, disusul penurunan retail yang merupakan terbesar dalam 20 tahun terakhir.

Wabah virus corona telah menyebabkan permintaan domestik dan ekspor untuk komoditas kendaraan dan produk-produk manufaktur Jepang lainnya menurun tajam.

Advertisement

Data penurunan semakin memperlihatkan jurang resesi di negara ekonomi terbesar ketiga di dunia ini. Hal itu terjadi setelah kebijakan karantina wilayah atau lockdown yang diberlakukan pemerintah mengganggu rantai pasok dan membuat konsumen tetap di rumah.

(Baca: Susul Honda, Nissan Tutup Pabrik di Indonesia Akibat Corona)

Menurut data yang dirilis pemerintah pada Jumat (29/5), output produksi Jepang pada periode April turun 9,1% dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan tersebut merupakan yang terbesar sejak 2013 akibat anjloknya produksi pabrikan mobil dan besi baja.

"Output produksi kemungkinan kembali meningkat mulai Juni dan seterusnya, namun perlu diwaspadai munculnya gelombang kedua virus corona," kata kepala ekonom di Norinchukin Research Institute Takeshi Minami, dikutip dari Reuters, Jumat. 

Pemulihan produksi menurutnya bisa saja terjadi meski pun dalam tempo relatif lambat. Produksi mobil di Jepang bulan lalu turun sepertiga dibandingkan Maret 2020.

Produsen kendaraan Nissan Motor Co. sebelumnya menyatakan berencana memangkas kapasitas produksi dan model kendaraan sekitar seperlima untuk mengurangi biaya operasioal senilai 300 miliar yen (US$ 2,79 miliar), akibat penurunan penjualan. 

Data terpisah menunjukkan, segmen retail anjlok pada laju tercepat mereka sejak Maret 1998 ketika keadaan darurat nasional menyebabkan bisnis sektor jasa seperti restoran ditutup.

(Baca: Jepang Ingatkan Risiko Ekonomi Negaranya Akibat Virus Corona )

Penjualan retail April 2020 pun anjlok 13,7% dibanding tahun sebelumnya yang terutama disebabkan oleh lesunya permintaan barang perdagangan umum, pakaian dan kendaraan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement