Serikat Petani Usul Pengalihan Subsidi Sawit Hulu untuk Program BLT

Pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 2,78 triliun untuk program sawit berkelanjutan dan pengembangan sektor hulu sawit. Namun, kalangan petani menilai, subsidi tersebut hanya menguntungkan pelaku usaha sawit kelas kakap serta pengusaha biodiesel.
Alhasil, Serikat petani Kelapa Sawit (SPKS) meminta pemerintah membatalkan subsidi dana tersebut dan mengalihkannya ke Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk petani sawit.
"Seharunya pemerintah fokus untuk membantu petani sawit hingga akhir tahun dengan mengalokasikan dana tersebut untuk disubsidi lansung ke petani," kata Sekjen SPKS Mansuetus Darto dalam webinar sawit di Jakarta, Jumat (5/6).
(Baca: Petani Kirim Surat Protes ke Sri Mulyani soal Pungutan Ekspor Sawit)
Menurutnya, pelaku industri biodiesel banyak terdiri dari para taipan dan pengusaha besar sebetulnya masih bisa menjalankan bisnis di tengah pandemi Covid-19. Kekayaan para pelaku industri tersebut bahkan menurutnya kurang lebih mencapai 60% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Wilmar sebagai salah satu perusahaan yang mengelola program biodiesel, juga dinilai mampu memberikan sumbangan untuk pencegahan Covid-19 senilai Rp 1 triliun. Adapun pendiri perusahaan ini tercatat memiliki kekayaan sekitar US$ 1,7 miliar pada 2019.
Kondisi berbeda justru dialami para petani. Darto mengatakan, pandemi Covid-19 telah berdampak cukup besar bagi kehidupan petani tahun ini. Oleh karena itu, kelompok ini membutuhkan BLT dari pemerintah.
Dengah begitu, dana subsidi dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) diharapkan dapat diberikan lansung kepada petani kelapa sawit melalui pembiayaan industri hilir petani dan UKM Sawit.