Pemerintah Masih Berutang Rp 2,6 T ke Bulog untuk Penyaluran Beras

Image title
Oleh Ekarina
30 Juni 2020, 07:59
Pemerintah Masih Berutang Rp 2,6 T ke Bulog untuk Penyaluran Beras.
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/aww.
Pekerja menata beras di gudang Perum Bulog Meulaboh, Aceh, Rabu (24/6/2020). Direktur Utama Bulog Budi Waseso menyebutkan hingga kini peemrintah masih berutang Rp 2,6 triliun untuk pengadaan dan penyaluran beras.

Perum Bulog menyatakan, pemerintah masih memiliki utang berjalan Rp2,6 triliun kepada perseroan. Jumlah tersebut merupakan akumulasi kewajiban pemerintah untuk penugasan pengadaan dan penyaluran beras yang diberikan kepada BUMN pangan tersebut sejak 2018. 

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, realisasi pembayaran utang pemerintah pada Januari sampai Juni 2020 baru mencapai Rp566 miliar.  Sehingga, masih terdapat saldo utang yang belum dibayarkan sebesar Rp2,6 triliun.

Advertisement

"Mengingat pencairan utang pemerintah kepada Bulog sangat penting dan berdampak pada arus kas perusahaan, kami sangat berharap agar pelunasan utang ini  dapat segera dilakukan," kata Budi Waseso dalam rapat dengar pendapat (RDP), Senin (30/6). 

(Baca: Di Depan DPR, Buwas Beberkan Praktik Mafia Beras hingga Daging Kerbau)

Pria yang akrab disapa Buwas ini menjelaskan, total utang Rp2,6 triliun tersebut antara lain berasal dari kegiatan cadangan stabilitas harga pangan (CSHP) Gula 2019 sebesar Rp1,35 triliun. Lalu untuk pengadaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) kuartal IV-2019 Rp369 miliar.

Berikutnya, program KPSH beras kuartal I-2020 Rp837,84 miliar, penyaluran beras untuk bencana alam Tahun 2018 sebesar Rp8,01 miliar; dan bantuan bencana alam Tahun 2019 sebesar Rp39,01 miliar.

Buwas mengatakan, adanya piutang yang masih tertahan di pemerintah tersebut sangat berdampak terhadap arus kas perusahaan. 

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement