Banyak Stimulus, Target Tenaga Kerja UMKM 2021 Dinilai Terlalu Rendah
Menteri Ketenagkerjaan Ida Fauziah telah mentapkan target penyerapan tenaga kerja di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebanyak 95.315 pada 2021. Terget ini dinilai sangat rendah mengingat banyaknya jumlah UMKM di Indonesia.
Tak hanya itu, jumlah target serapan itu pun lebih rendah dibandingkan dengan serapan tenaga kerja di 2018 yang mencapai 117 ribu orang dari 64 ribu UMKM yang ada di Indonesia maupun pada 2017 yang mencapai 116 ribu orang tenaga kerja dari 62,9 juta UMKM.
Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar mengatakan, pemerintah seharusnya dapat menambah jumlah lapangan kerja di sektor tersebut. Sebab, stimulus yang diberikan pemerintah untuk memperbaiki kondisi UMKM saat ini cukup banyak.
(Baca: Menkop Teten Sebut 50% UMKM Terganggu Usahanya karena Corona)
"Target Presiden Jokowi 10 juta lapangan kerja dalam lima tahun, masa cuma ditargetkan 95 ribu saja. Memang betul kita lihat kondisi di tahun 2021 belum ada kepastian, tapi kan juga harus didorong stimulus ekonomi oleh pemerintah kepada pengusaha supaya roda produksi bergerak dan ada penyerapan karyawan," kata Timboel kepada Katadata.co.id, Kamis (9/7).
Menurut dia, Menaker seharusnya mampu menargetkan penyerapan tenaga kerja UMKM lebih tinggi lagi atau berada di kisaran 500 - 600 ribu meskipun belum ada kepastian ekonomi di tahun depan. Jumlah ini pun baru mencakup seperempat dari target yang ditentukan Presiden Jokowi sebanyak 2 juta lapangan kerja per tahun.
Untuk mencapai target tersebut menurutnya bisa dilakukan melalui penguatan stimulus kepada UMKM. Sektor ini telah terbukti ampuh menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat maupun secara nasional.