Produksi Turun, Kemendag Incar Potensi Ekspor Buah dan Sayur Jepang

Image title
23 Juli 2020, 19:25
Prouduksi Turun, Kemendag Incar Potensi Ekspor Buah dan Sayur Jepang.
ANTARA FOTO/Anis Efizudin/aww.
Pekerja menyortir tomat yang baru dipanen di persawahan desa Danupayan, Bulu, Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (29/4/2020). Pemerintah membidik peluang ekspor sayur dan buah ke pasar Jepang.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah membidik peluang ekspor produk hortikultura, khususnya sayur  dan buah-buahan ke Jepang. Hal ini dilakukan seiring menrunnya produksi pertanian Negeri Sakura.

Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Kemendag, Sulistyawati mengatakan, potensi peningkatan ekspor akan semakin terbuka dengan adanya Pernjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Jepang (IJEPA). Para pelaku usaha dapat memanfaatkan fasilitas tarif ekspor 0% untuk komoditas nanas dan pisang.

Advertisement

"Kuota tarif 0% yang ditetapkan untuk ekspor pisang segar yaitu sebanyak 1.000 metrik ton per tahun, sementara untuk nanas segar sebanyak 300 metrik ton per tahun," kata Sulistyawati melalui siaran pers yang diterima katadata.co.id, Kamis (23/7).

Menurut dia, agar produk ekspor lolos masuk ke pasar Jepang, sejumlah spesfikasi harus dipenuhi oleh eksportir, seperti maksimal berat nanas 900 gram. Selain itu, Jepang juga meminta produk sayur dan buah dalam keadaan beku (frozen) agar bisa bertahan lama. 

Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Osaka, Mirza Nurhidayat menjelaskan, penurunan produksi sayur dan buah Jepang antara lain disebabkan oleh merebaknya pandemi virus corona. Pasalnya, pemasok utama mereka yakni Tiongkok juga mengalami hal yang sama sehingga memengaruhi rantai pasok dan menyebabkan kebutuhan dalam negeri itu sulit terpenuhi.

Ia pun melihat kondisi sebagai peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saing produk sayur dan buah.

"Namun, Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Filipina adalah negara-negara Asia Tenggara yang menjadi pesaing Indonesia untuk produk sayuran di pasar Jepang,” ujarnya.

Beberapa hal utama yang perlu diperhatikan untuk masuk pasar ekspor yakni adanya kualitas, kuantitas, dan kontinuitas yang tinggi dari para eksportir. Diperlukan kolaborasi dan kerja keras semua pihak agar ketiga poin utama ini dapat terlaksana.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement