Hubungan Diplomatik AS-Tiongkok Memburuk, Harga Minyak Tergelincir

Image title
27 Juli 2020, 09:36
Harga Minyak Tergelincir Imbas Meningkatnya Ketegangan AS - Tiongkok.
KATADATA
Ilustrasi kilang minyak. Harga minyak kembali jatuh di tengah memburuknya hubungan diplomatik AS - Tiongkok.

Harga minyak mentah dunia bergerak melemah pada perdagangan Senin (27/7). Tekanan harga minyak dipengaruhi sejumlah sentimen, mulai dari peningkatan kasus corona serta meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok sehingga mendorong investor memilih aset safe haven.

Mengutip Bloomberg  pukul 08.58 WIB, harga minyak Brent untuk kontrak pengiriman September 2020 turun 0,37% ke level US$ 43,18 per barel. Sedangkan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman September 2020 turun 0,24% menjadi US$ 41,19 per barel.

Tekanan harga minyak mencerminkan langkah investor di pasar keuangan yang lebih luas di Asia. Langkah ini terjadi di tengah kekhawatiran memburuknya hubungan diplomatik AS dan Tiongkok usai penutupan kedutaan besar  kedua negara. 

Hubungan AS-Tiongkok memanas sepanjang pekan lalu setelah AS memerintahkan konsulat Negeri Panda di Houston untuk tutup. Hal ini lantas mendorong reaksi keras dari Beijing dan menerapkan langkah serupa dengan menutup konsulat AS di Chengdu.

Sekretaris Negara AS Mike Pompeo mengatakan Washington dan sekutunya harus menggunakan "cara yang lebih kreatif dan tegas" untuk menekan Partai Komunis Tiongkok dalam mengubah caranya.

Ketegangan antara kedua negara yang juga tercatat sebagai konsumen minyak terbesar dunia ini pun memicu kekhawatiran permintaan bahan bakar.

"Kelancaran hubungan perdagangan internasional tetap diperlukan agar permintaan minyak tetap tidak terganggu dalam jangka panjang dan ketegangan antara AS dan China bukanlah pertanda baik," kata Bjornar Tonhaugen, kepala pasar minyak di Rystad Energy dikutip dari Reuters. 

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...