Jusuf Kalla Imbau Sterilisasi Masjid Sebelum & Sesudah Salat Idul Adha

Dimas Jarot Bayu
30 Juli 2020, 12:22
Jusuf Kalla Imbau Strelisasi Masjid Sebelum & Sesudah Salat Idul Adha.
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc.
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (depan) didampingi Ketua ICMI Jimly Asshiddiqie (kedua kanan) meninjau penyemprotan disinfektan di Masjid Al Azhar Jakarta Selatan, Rabu (3/6/2020). Penyemprotan tersebut sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona (COVID-19) di rumah ibadah jika nantinya kembali dibuka untuk umum saat pemberlakuan tatanan normal baru (new normal).

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla menyarankan agar masjid bisa dibersihkan dengan disinfektan sebelum dan setelah salat Idul Adha yang jatuh pada Jumat (31/7). Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kebersihan masjid serta mencegah penyebaran virus corona.

Selain itu, akan ada dua ibadah salat yang akan dikerjakan besok, sehingga harus dipastikan kebersihannya. "Sebelum dilaksanakan (salat Idul Adha) dan tentu karena menjelang salat Jumat, masjid setelahnya harus dibersihkan lagi," kata JK di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (30/7).

Mantan wakil presiden ini mengatakan, pembersihan masjid sebelum dan sesudah salat Idul Adha ini penting untuk mencegah penularan virus corona. Alhasil, para jemaah masjid dapat tetap dalam keadaan selamat dan baik setelah beribadah.

JK pun menganjurkan agar salat Idul Adha bisa dilakukan di lapangan terbuka. Ini mengingat sirkulasi udara di lapangan terbuka jauh lebih baik ketimbang di dalam masjid yang ruangannya tertutup.

Hanya saja, salat Idul Adha di lapangan terbuka tetap harus memenuhi protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, memakai masker, dan cuci tangan. "Itu semua adalah kemutlakan apabila kita ingin tentu selamat, tetap beribadah dengan baik, tetap bertemu dengan teman-teman dan seluruh keluarga kita semuanya," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, JK juga mengimbau pengurus masjid bisa mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan. Adapun caranya, bisa melalui pengeras suara yang ada di masjid setiap selesai melaksanakan salat lima waktu.

Dengan demikian, JK mengharapkan penerapan protokol kesehatan ini bisa menjadi kebiasaan di tengah masyarakat. "Ini harus menjadi kebiasaan yang bermanfaat untuk kita semuanya," kata dia. 

Imbauan serupa sebelumnya diungkapkan Menteri Agama Fachrul Razi. Menurutnya, masyarakat Indonesia untuk dapat menerapkan protokol kesehatan saat Hari Raya Idul Adha dan lokasi yang akan dipakai untuk salat Idul Adha harus benar-benar bersih dan aman dari corona.

Pintu atau jalan masuk ke masjid harus dibatasi agar mudah melakukan pengecekan suhu jemaah. Setiap jemaah pun diminta untuk membawa peralatan salat masing-masing.

Kemudian, jemaah juga diwajibkan untuk menggunakan masker dan menjaga jarak. "Tidak usah bersalaman atau berpelukan," kata Fachrul.

Adapun, pemotongan hewan kurban harus dilakukan di tempat terbuka. Hewan kurban yang akan disembelih juga harus dipastikan dalam keadaan sehat.

Petugas pemotongan hewan kurban diwajibkan menggunakan masker dan membawa peralatan masing-masing. Pemotongan kurban harus dilakukan dengan menjaga jarak dan mencegah kerumunan orang.

Selain itu, pembagian daging kurban diimbau tidak dilakukan di satu lokasi.
"Daging kurban diantar petugas ke alamat penerima," kata dia.

Advertisement
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement