Pandemi Covid & Tantangan Daerah Berdayakan Ekonomi Lokal Lestari

Image title
Oleh Ekarina
2 September 2020, 22:03
Pandemi Covid & Tantangan Daerah Berdayakan Sumber Daya Alam Lokal .
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/wsj.
Petani menyadap getah pohon karet di Desa Sawang Rambot, Pante Ceureumen, Aceh Barat, Aceh, Sabtu (13/6/2020). Pemerintah daerah, khususnya kabupaten didorong mengoptimalisasi potensi komoditas daerahnya di masa pandemi.

Pandemi corona telah mengubah perilaku masyarakat serta perekonomian yang rentan menyebabkan terjadinya bencana lingkungan akibat rusaknya ekosistem alam. Hal ini diharapkan menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk menata ulang prioritas pembangunan berbasis lingkungan, sehingga mendorong kedaulatan ekonomi lokal dan pangan. 

Pakar Etika Lingkungan Hidup, Sonny Keraf mengatakan, pembangunan ekonomi lestari diperlukan untuk mencapai pemerataan dan kedaulatan pangan. Kepala daerah dapat mengandalkan potensi sumber daya lokal yang dimiliki dengan memberdayakan masyarakat setempat.

Advertisement

Sonny mengungkapkan, sistem perekonomian yang terjadi selama ini kerap menyebabkan terjadinya eksploitasi sumber daya alam yang berpihak kepada pemodal. Pasalnya, kemajuan sebuah bangsa kerap dilihat dari tingkat pembangunan sebuah negara.

Alhasil, terjadi eksploitasi sumber daya alam besar-besara dan terjadi ketidakseimbangan pada ekosistem yang pada akhirnya menghancurkan alam serta manusia. Dengan demikian, dia menyebut model pembangunan yang selama ini berlangsung dinilai tidak lestari, karena hanya mengejar standar pertambahan kekayaan, bukan kualitas hidup.

"Pandemi ini menyadarkan kalau ketergantungan pada perdagangan global harus dihentikan sebagai jebakan yang merusak ekosistem. Seharusnya kita perkuat ekonomi masing-masing negara,” kata Sonny dalam webinar bertajuk "Ekonomi Lestari Jalan Terus: Bertahan dan Pulih di Masa Tengah Pandemi, Rabu (2/9).

Hal serupa juga diungkapkan oleh Plt. Kasubdit Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Kementerian PPN/Bappenas Firman Hidayat. Menurutnya, pandemi Covid-19 tidak hanya memberikan peluang bagi ekonomi nasional, tetapi juga melibatkan peran penting daerah dalam meningkatkan nilai tambah regional.

Sebab, pandemi ikut menyebabkan perubahan pola rantai pasok global. Dengan demikian, pandemi ini sebagai momentum untuk mengoreksi model pembangunan yang selama ini yang memiliki kerentanan dari sisi lingkungan.

"Pembangunan ekonomi tak bisaberjalan sendiri. Untuk mengoptimalkan perubahan, setiap daerah perlu akselerasi dan mengoptimalkan digitalisasi. Perbaikan regulasi investasi juga penting investasi supaya tiap daerah bisa menarik investor untuk menggerakkan ekonomi lokal,” ujar Firman.

Dalam penataan ulang pembangunan ekonomi, rantai pasok daerah bisa ikut berperan dalam rantai pasok hilirisasi hingga nasional dengan gotong royong antardaerah. Namun, diperlukan tata kelola yang adaptif dan dilakukan secara terus-menerus sehingga menjadi proses pembelajaran.

Analis Penelitian Iklim untuk Climate dan Forest WRI Indonesia, Cynthia Maharani mengatakan, pentingnya untuk mempertimbangkan variabel manajemen risiko dan ketidakpastian dalam rencana pembangunan. Oleh karena itu, pendekatan yang dilakukan tidak bisa tersentralisasi dalam satu rantai komando, melainkan perlu pendekatan khusus dengan masyarakat di tingkat lokal.

“Jangan abaikan kompleksitas skala lebih kecil karena konteks yang dimiliki berbeda-beda. Masyarakat lokal penting dipertimbangkan karena mereka tidak hanya memahami konteks dan dampak. Namun, mereka juga memiliki modal sosial dan pengetahuan atas lanskap daerahnya,” ujar Cynthia.

Peluang Komoditas Lokal

Penerapan ekonomi lestari telah dilakukan beberapa daerah yang tergabung dalam Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL). Salah satu anggota LTKL, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan melihat peluang pandemi Covid-19 dengan mengembangkan potensi lokal.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement