AS Buat Pembatasan Baru Perjalanan & Pertemuan Diplomat Tiongkok

Image title
Oleh Ekarina
3 September 2020, 14:51
AS Perpanjang Pembatasan Perjalanan & Pertemuan Diplomat Tiongkok.
ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/File Foto
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, penasehat keamanan nasional AS John Bolton dan Presiden China Xi Jinping menghadiri jamuan makan malam setelah ktt pemimpin negara G20. Kedua negara kembali berseteru terkait hubungan diplomatik masing-masing negara.

Amerika Serikat (AS) kembali mengeluarkan aturan kontroversial yang berpotensi mempertajam hubungannya dengan Tiongkok. Washington akan membatasi kunjungan dan pertemuan diplomat senior Beijing disertai sejumlah persyaratan.

Dikutip dari Al-Jazeera, pemerintah AS  mengatakan diplomat senior Tiongkok mulai saat ini akan harus meminta izin atau persetujuan Departemen Luar Negeri sebelum mengunjungi kampus di universitas AS. Syarat ini juga berlaku untuk acara budaya dengan peserta lebih dari 50 orang di luar kedutaan. Tindakan tersebut lantas menuai kecaman dari Beijing.

Dalam pernyataannya AS menyebut langkah ini dilakukan sebagai respon atas pembatasan Negeri Panda terhadap diplomat Amerika di negaranya. Kebijakan AS ini juga dikatakan sebagai bagian dari kampanye Trump atas dugaan operasi pengaruh Tiongkok dan aktivitas spionase.

Departemen Luar Negeri mengatakan akan mengambil tindakan untuk membantu memastikan semua kedutaan besar Tiongkok dan akun media sosial konsuler yang terindentifikasi dengan benar.

"Kami hanya menuntut timbal balik. Akses untuk diplomat kami di Tiongkok  harus mencerminkan akses yang dimiliki diplomat mereka di sini. Langkah ini akan menggerakkan kami secara substansial ke arah tersebut," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dalam pengarahan kemarin, Rabu (2/9).

Pompeo mengungkapkan, Wakil Menteri Luar Negeri Keith Krach telah menulis pesan kepada dewan pemerintahan universitas AS untuk memperingatkan mereka akan dugaan ancaman Partai Komunis Tiongkok.

"Ancaman ini bisa datang dalam bentuk pendanaan ilegal untuk penelitian, pencurian kekayaan intelektual, intimidasi terhadap mahasiswa asing dan upaya perekrutan bakat yang tidak jelas," kata Pompeo.

Oleh seban itu, universitas harus memastikan mereka memiliki investasi bersih dan dana abadi, "Dengan mengambil beberapa langkah kunci untuk mengungkapkan semua investasi perusahaan (Tiongkok) yang diinvestasikan dalam dana abadi, terutama di dana indeks pasar berkembang."

Kemarin, Pompeo  juga mengatakan pusat budaya Institut Konfusius  atau universitas AS yang terafiliasi dengan pemerintah Tiongkok, akan ditutup akhir tahun ini.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...