Insentif Kartu Prakerja Sudah Dicairkan ke 610 Ribu Peserta
Pendaftaran kartu prakerja telah memasuki gelombang VII. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mencatat, insentif kartu prakerja saat ini sudah dicairkan kepada 610.563 orang.
Secara rinci, jumlah pendaftar kartu prakerja di situs resmi telah mencapai 15,9 juta orang. Dari enam gelombang pendaftaran, Manajemen Pelaksana (PMO) telah menetapkan sebanyak 3 juta orang penerima kartu prakerja.
"Dari jumlah tersebut, 849.921 orang telah menyelesaikan pelatihan pertamanya dan 610.563 orang telah menerima insentif," kata Susi seperti dikutip dari keterangan pers, Jumat (4/9).
Adapun dalam ekosistem kartu prakerja saat ini, terdapat tujuh platform digital, empat mitra pembayaran dan 165 lembaga pelatihan yang menyediakan lebih dari 2.000 jenis pelatihan.
Susi mengatakan, jumlah lembaga dan jenis pelatihan ini akan terus ditingkatkan seiring bertambahnya mitra dan jenis pelatihan yang akan divalidasi Manajemen Pelaksana. "Ini juga akan berkembang dinamis mengikuti perkembangan di lapangan,” ujar dia.
Dengan target ke depan, pemerintah akan menggandeng stakeholders untuk bekerja sama dan bersinergi dalam menyukseskan pelaksanaan kartu prakerja. Sinergi tersebut diperlukan, khususnya bagi pemerintah daerah (pemda) yang berhadapan langsung dengan masyarakat terdampak.
Pemda juga diharapkan dapat ikut mensinergikan kartu prakerja kepada seluruh pemangku kepentingan lain di tiap daerah. Kemudian, memfasilitasi masyarakat yang kesulitan infrastruktur, sarana digital, maupun penyandang disabilitas.
Selanjutnya, ia juga menuntut peran aktif Pemda yang nanti akan membantu masyarakat di daerahnya dalam melakukan pendaftaran kartu prakerja secara luring melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans).
Adapun, mekanisme dan bisnis proses pendaftaran luring ini akan diatur lebih lanjut melalui Peraturan Menteri Ketenagakerjaan yang segera akan ditetapkan dalam waktu dekat.
"Dalam implementasinya masing-masing pemangku kepentingan di daerah mampu menjalankan perannya menyukseskan program kartu prakerja secara optimal," ujar dia.
Pemerintah akan kembali melanjutkan program kartu prakerja pada tahun depan. Langkah ini sebagai salah satu upaya memulihkan ekonomi pascapandemi Covid-19. Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memasukkan proram tersebut dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021 dengan anggaran Rp 10 triliun.
"Langkah perlindungan sosial dilakukan melalui bantuan pada masyarakat melalui program keluarga harapan, kartu sembako, bansos tunai, dan kartu pra kerja," kata Jokowi dalam Penyampaian Keterangan Pemerintah atas RUU APBN 2021 Beserta Nota Keuangan di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (14/8).
Namun, anggaran tersebut lebih rendah dari anggaran tahun ini sebesar Rp 20 triliun. Dengan total anggaran Rp 20 triliun dengan target 5,6 juta peserta, maka setiap peserta kartu prakerja akan mendapatkan manfaat sebesar Rp 3,55 juta per orang.
Rinciannya, biaya pelatihan Rp 1 juta dan survei kerja Rp 150 ribu yang dibayarkan ke lembaga pelatihan. Peserta juga mendapatkan insentif Rp 2,4 juta, yang diberikan Rp 600 ribu per bulan selama empat bulan setelah masa pelatihan usai.
Nilai insentif tersebut mengalami kenaikan dari rencana awal pemerintah yang sebesar Rp 650 ribu per orang. Dengan begitu, selain meningkatkan kemampuan peserta, Kartu Prakerja menjadi bantuan pendapatan bagi pekerja informal dan pelaku UMKM yang terdampak dari pelemahan ekonomi Indonesia akibat pandemi virus corona.
Detailnya, bisa dilihat dalam databoks berikut: