Peretail Besar Busana Optimalisasi Platform Digital di Masa PSBB

Image title
Oleh Ekarina
11 September 2020, 07:20
Retail, MAP, Mitra Adiperkasa, Ramayana, Digital, Brand
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
Karyawan dengan mengenakan masker di wajahnya menata baju yang dijual saat hari pertama pembukaan kembali pusat perbelanjaan di Pondok Indah Mall, Jakarta, Senin (15/6/2020).

Industri retail terus bergerilya menggenjot penjualan selama pandemi corona dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Masyarakat sulit berkunjung ke pusat belanja atau mal sehingga perusahaan perlu berinovasi ke saluran  pemasaran lain agar penjualan tetap meningkat.

Salah satu peretail yang mendorong inisiatif layanan digitalnya yakni PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP). Kendati telah mengembangkan platform e-commerce Mapemall.com sejak 2016, pengembangan fitur ke kanal digital dari layanan konvensional terus dilakukan perusahaan.

Advertisement

Vice President Investor Relations & Corporate Communications MAP Group Ratih D. Gianda mengatakan, pembukaan kembali mal sejak pertengahan Juni lalu telah  telah mendorong penjualan, meski masih di bawah tahun sebelumnya.

Oleh karenanya, MAP akan mendorong penjulan dan pemasaran ke beberapa kanal digital lain. Selain Mapemall, perusahaan telah mengoperasikan 11 platform digital seperti Zara online, PlanetSports.Asia dan lainnya. 

Perusahaan juga memperluas layanan digitalnya ke sejumlah marketplace maupun aplikasi pihak ketiga.

"Pada masa pandemi ini, banyak inisiatif baru yang kami terapkan seperti Chat & Buy, Click-and-Order  untuk memaksimalkan layanan pesan antar melalui kerjasama dengan jasa layan antar," kata Ratih.

Strategi ini diharapkan mampu menunjang penjualan produk-produk MAP dari seluruh segmen.  Hingga saat ini, MAP telah mengoperasikan lebih dari 2.300 gerai di 82 kota baik dari segmen retail department store, gerai makanan minuman, olahraga dan sebagainya. 

Beberapa layanan pesan antar, belanja dan keperluan harian diklaim ikut mendorong  penjualan lini produk Supermarket Foodhall, LEGO dan beberapa brand retail makanan minuman perseroan. 

Di samping itu, guna menjaga kinerja keuangan agar tidak semakin tertekan, perusahaan juga membatasi pemakaian belanja modal atau capex. Hingga semester I 2020 realisasi terserap perusahaan hanya sekitar Rp 330 miliar. 

Namun, dia enggan menyebut secara rinci total belanja modal yang dianggarkan tahun ini. "Ekspansi tahun ini akan dibatasi pada gerai baru yang berlokasi sangat strategis dan memiliki potensi besar," ujar Ratih.

Sementara untuk menghindari penumpukan persediaan barang di masa pandem, pada semester I perusahaan juga mendapatkan dukungan dari brand principal untuk menunda pengiriman barang.

Pada semester I 2020, MAP Group membukukan rugi bersih periode berjalan sebesar Rp 407 miliar, turun drastis dibanding periode yang sama tahun lalu dengan perolehan laba Rp 499 miliar.

Sementara itu PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk atau Ramayana juga mengalami tekanan serupa. PSBB menyebabkan sekitar 94 gerai perseroan harus tutup pada periode krusial yakni pada saat Ramadan dan Lebaran.

Hal ini lantas membuat pendapatan bersih Perseroan turun sebesar 57,8% menjadi Rp 1,47 triliun. Sedangkan laba bersih yang didapat Ramaya pada semester pertama tahun 2020 tersisa Rp 5 miliar, atau turun 99,1% dari Rp 590 miliar pada periode yang sama tahun lalu. 

Kendati operasionalnya terbatas dan terjadi penurunan trafik pelanggan ke gerai, perusahaan menyatakan telah melakukan sejumlah langkah untuk mendorong penjualan. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement