Terpukul Pandemi, Zara dan Uniqlo Investasi Layanan E-Commerce

Image title
Oleh Ekarina
21 September 2020, 15:20
Zara, Digital, E-Commerce, Retail, Uniqlo, Jepang, Bisnis, Pandemi Corona , Brand.
ZARA/ Youtube
Inditex SA. Perusahaan pemilik brand Zara akan memangkas inventori dan mendorong investasi e-commerce untuk mendorong bisnis pasca pandemi.

Pengusaha retail dunia menghadapi situasi menantang beberapa tahun terakhir. Peretail fesyen seperti Zara, H&M hingga Uniqlo pun beradu strategi dan mengalihkan investasi ke platform digital  serta mengurangi stok barang untuk mengurangi tekanan penjualan.  

Inditex SA, perusahaan pemilik brand Zara memasang sejumlah strategi utama mempertahankan bisnis mereka selama pandemi. Salah satunya dengan agresif mengalokasikan investasi untuk mendorong penjualan produk melalui channel online maupun offline. 

Advertisement

Perusahaan mengklaim, pesanan online melonjak 74% dan telah mendorong penjualan selama pandemi, di samping mulai beroperasinya kembali sejumlah toko. 

CEO Inditex, Pablo Isla mengatakan bakal menggelontorkan investasi untuk mengembangkan e-commerce, merenovasi dan menambah gerai baru dalam tiga tahun mendatang. 

Isla menjalani tahun tersulit sejak bergabung dengan perusahaan satu setengah dekade lalu. Perusahaan memangkas biaya operasional sebesar 21% di paruh pertama, guna memulihkan pendapatan secara bertahap.

Produsen Zara ini bahkan berencana menutup 1.200 gerai di seluruh dunia dalam dua tahun, setelah penjualannya menurun akibat pandemi corona. 

Pada saat yang sama, perusahaan akan membesarkan segmen e-commerce dengan berinvestasi US$ 1 miliar atau Rp 14 ,6 triliun dalam tiga tahun ke depan. Melalui strategi ini, perusahaan berharap segmen online berkontrubusi 25% terhadap bisnis Inditex pada 2022.

Perusahaan  juga menghabiskan US$ 1,7 miliar untuk menambah kinerja gerai agar lebih terintegrasi dengan platform online dengan menerapkan sistem teknologi canggih. 

"Tujuan utama saat ini dan 2022 adalah untuk mempercepat implementasi konsep gerai terintegrasi kami. Kami ingin menawarkan layanan tanpa gangguan kepada pelanggan dimana pun mereka berada, di perangkat apa pun, dan kapan pun. "kata CEO Pablo Isla dalam sebuah pernyataan dikutip dari Business Insider, Senin (21/9).

Selain fokus mengembangan lini digital, brand asal Spanyol ini juga telah mengurangi inventaris hingga 19% pada akhir Juli dan memanfaatkan perjanjian pembelian guna mengantisipasi perubahan permintaan. Upaya ini diklaim efektif meredam dampak terhadap penjualan  dan mengurangi biaya operasional pada semester I, dikutip dari Bloomberg.  

Dibanding pesaingnya H&M, Zara mengandalkan produksi garmen di Spanyol serta beberapa negara terdekat. Pendekatan ini memberikan mereka lebih banyak keuntungan karena lebih dekat dengan pemasok.

Sedangkan H&M mengandalkan basis produksi di Asia, sehingga perlu dipesan lebih lama sebelum dikirim ke negara tujuan.

Perusahaan optimistis bisa mencapai titik balik pada kuartal berikutnya, dibantu dengan tingkat persediaan barang yang rendah.

Inditex saat ini mengoperasikan lebih dari 7.000 gerai di seluruh dunia di 96 negara. Selain Zara, Inditex juga menaungi merek lain seperti Zara Home, Massimo Dutti, Bershka, Pull and Bear, dan Oysho.

Investasi Digital Uniqlo

Strategi investasi platform e-commerce juga dilakukan Fast Retailing, perusahaan retail pemilik brand Uniqlo. Peretail Jepang ini akan mengalihkan logistiknya dan meningkatkan investasi untuk memperluas penjualan online di Jepang, Tiongkok, Asia Tenggara, dan Amerika Serikat (AS).

Perusahaan berusaha mengejar ketertinggalan dalam perdagangan online, yang didorong oleh perubahan kebiasaan konsumen selama pandemi virus corona.

Fast Retailing akan menyelesaikan pembangunan gudang otomatis di kota Ibaraki di Prefektur Osaka pada Oktober untuk menambah lokasi pengiriman pesanan.  Ini merupakan gudang kedua milik perusahaan yang beroperasi di Jepang. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement