Pendapatan Tergerus Pandemi Corona, Matahari Tutup Tujuh Gerai

Image title
Oleh Ekarina
23 Oktober 2020, 13:30
Matahari Department Store, Retail, Ramayana, Penutupan Gerai, Bisnis, Perusahaan.
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Seorang wanita berbelanja di store Matahari, Cibinong City Mall, Bogor, Jawa Barat (1/3). Matahari department store menutuh tujuh gerai di 2020.

Pandemi corona menggerus pendapatan dan mempercepat penutupan gerai retail PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) sepanjang sembilan bulan pertama 2020. Perusahaan membukukan penjualan kotor sebesar Rp 5,9 triliun, turun 57,6% dibandingkan Januari-September 2019 senilai Rp 13,8 triliun.

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di Jakarta serta pembatasan operasional di wilayah lain juga membuat Matahari menutup gerai yang berkinerja minim. Hal ini bagian dari restrukturisasi perusahaan.

Advertisement

CEO dan Wakil Presiden Direktur Matahari, Terry O'Connor mengatakan, sepanjang 2020, diperkirakan ada tujuh gerai format besar dan gerai khusus yang ditutup. Sedangkan tiga gerai format besar lain akan dibuka.

Per 30 September 2020, perusahaan mengoperasikan 153 gerai di 76 kota di seluruh Indonesia. Sedangkan hingga akhir tahun, perusahaan menargetkan mengoperasikan 150 gerai format besar dengan multi-brand. 

Untuk mengurangi dampak pandemi, perseroan juga memperketat biaya operasional. Caranya, dengan bernegosiasi ulang untuk memperoleh keringanan biaya sewa. Perusahaan juga memangkas gaji karyawan, yang dijadwalkan pulih kuartal IV. 

Strategi ini efektif mengurangi beban operasional sebesar 26,2% pada kuartal ketiga dan 29,3% pada periode Januari sampai dengan September.

Meski demikian, Matahari masih membukukan rugi bersih Rp 617 miliar sepanjang Januari-September 2020, turun drastis dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan perolehan laba bersih Rp 1,18 triliun. 

"Semua strategi pemulihan kami berjalan sesuai rencana, namun peningkatan kunjungan ke gerai tertahan oleh PSBB pada September 2020," kata Terry dalam keterangannya, Jumat (23/10). 

Turunnya tingkat transaksi pengunjung gerai selama PSBB juga tercermin dari pertumbuhan rata-rata penjualan di tiap toko atau same store sales growth (SSSG) sebesar -57,7% pada hingga kuartal III 2020. 

Padahal, perusahaan mengklaim sudah menyiapkan gerai dengan berbagai protokol kesehatan yang ketat untuk meyakini pelanggan tetap aman dan nyaman berbelanja. 

Untuk menjaga struktur keuangan tetap kuat, perusahaan akan mengontrol ketat terhadap seluruh pengeluaran, termasuk menahan belanja modal (capex) untuk membuka toko pada kuartal III ini. 

Bisnis Ramayana Juga Tertekan 

Peretail busana pesaing Matahari, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) juga menghadapi tekanan serupa selama pandemi. Akibat PSBB dan pelemahan daya beli masyarakat, perusahaan menutup permanen 1 gerai di Surabaya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement