Industri Manufaktur Diprediksi Kembali Ekspansif Kuartal IV 2020

Image title
10 November 2020, 21:05
Pandemi corona, industri, manufajtur, PMI, pertumbuhan Ekonomi, Otomotif, PHK Karyawan, Kementerian Perindustrian.
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/hp.
Pekerja membuat kostum Alat Pelindung Diri (APD) di PT Kasih Karunia Sejati , Bandulan, Malang, Jawa Timur, Senin (6/4/2020). Manajemen pabrik yang awalnya memproduksi celana jins tersebut memutuskan untuk mengalihkan produksi ke pembuatan APD guna membantu tenaga medis dalam menangani pasien COVID-19 dengan kapasitas produksi mencapai 12.000 lembar per hari.

Pemerintah memperkirakan kinerja industri manufaktur bisa kembali positif atau mencapai level ekspansif pada kuartal IV 2020. Hal ini ditandai oleh sejumlah indikator peningkatan produksi maupun investasi

Kinerja industri diperkirakan terus membaik, setelah pada kuartal III 2020 industri manufaktur tumbuh 5,25% dibanding kuartal sebelumnya. Pencapaian ini dinilai positif, sebab di kuartal II Indonesia sudah mencapai posisi terendah.

“Di kuartal II kita sempat berada di fase rock bottom, mudah-mudahan ke depan terus menunjukkan proses pemulihan,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam Talkshow update Komite Penanganan Coronavirus Disease 2019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (9/11).

Di sisi lain, Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Oktober sebesar 47,8. Angka ini naik tipis dari 47,2 pada September 2020 maupun pada saat awal pandemi di Maret-April yang menyentuh level terendah 27,5 poin. 

Sehingga pada kuartal IV 2020, dia memperkirakan PMI kembali ke 50 atau mencapai level ekspansif. Terlebih, banyak perusahaan mengajukan Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI). Hal ini menunjukkan, resiliensi atau kemampuan beradaptasi industri di tengah situasi sulit cukup tinggi.

Jika dibandingkan dengan kuartal II 2020, geliat sektor industri kuartal III jelas menunjukkan pertumbuhan. Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, tahun ini sektor industri masih tertekan. 

Manufaktur
Manufaktur (Donang Wahyu|KATADATA)

Sebagai contoh, produksi mobil pada kuartal III 2020 mencapai 113,650 unit. Jika dibandingkan secara year on year (YoY) turun 68,47%. Demikian pula dengan produksi semen, yang di kuartal III pun tercatat 18,1 juta ton atau naik 42,9% dibanding kuartal sebelumnya. Namun, jika dibandingkan kuartal III tahun lalu, produksi semen menurun 9%.

“Kita sudah melihat buttom linenya, sehingga kurva positif sudah terlihat dari seluruh sektor industri di kuartal-III,” kata dia.

Untuk mencegah gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), Agus memastikan seluruh sektor industri terus beroperasi. Jika sektor industri tetap di buka, investasi yang masuk pun cenderung meningkat.

“Kita lihat pada saat pandemi, investasi untuk sektor industri di Januari – September 2020 naik 37%,” ujar Agus.

Halaman:
Reporter: Annisa Rizky Fadila
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...