Kiat Kaesang Pangarep Akselerasi Bisnis UMKM hingga Wacana IPO
Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep mengungkapkan sejumlah rencananya membantu usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia. Melalui perusahaan akselerator GK Hebat yang ia dirikan, UMKM diharapkan berkembang secara bisnis, mudah memperoleh akses pembiayaan hingga melantai di pasar modal.
Kaesang yang merupakan Founder PT Harapan Bangsa Kita (Hebat) mengatakan, Indonesia memiliki sejumlah potensi usaha yang bisa ditingkatkan, sektor kuliner salah satunya.
Ia mencontohkan kuliner berbahan pisang di bawah bendera GK Hebat, Sang Pisang kini sudah berkembang dengan puluhan outlet. GK Hebat kini membawahi brand kuliner lain seperti Yang Ayam dan Ternakopi.
"Kami ingin UMKM menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia, dengan akselelator mereka bisa memperoleh pendanan dan peningkatan keahlian," kata Kaesang dalam webinar series 82 Tahun Sinar Mas: Inovasi UMKM Tetap Berjaya di Tengah Pandemi, Kamis (12/11).
Permodalan masih menjadi kendala utama pelaku UMKM. Oleh karenanya, GK Hebat ingin menjadi akselerator yang menjembatani kebutuhan permodalan UMKM. Modelnya, bisa dengan membeli saham UMKM untuk ditukar sebagai modal usaha.
Tak hanya menyuntik modal, GK Hebat juga memberi pelatihan keahlian atau vokasi UMKM melalui unit usahanya yakni Enigma.
"Enigma konsepnya O-to-O (online to offline), mereka bisa membuat platform atau aplikasinya di bawah GK Hebat untuk meningkatkan penjualan," katanya.
GK Hebat juga memiliki tim operasional, marketing dan keuangan yang akan mendampingi UMKM menjalankan usaha. Sehingga ketika UMKM berkembang, mereka bisa mendapat pendanaan dari investor lain. Termasuk melalui pencatatan saham perdana (IPO) untuk meraih alternatif pendanaan.
"Kami masih dalam tahap berdiskusi dengan BEI (Bursa Efek Indonesia), bisa tidak (UMKM) mini IPO untuk bisa mendapat pendanaan," kata Kaesang.
Wacana IPO sebelumnya dilontarkan Kaesang lewat akun Twitter, Selasa (10/11). Dalam cuitannya, dia minta masyarakat menunggu tahun depan dan mendoakan agar brand di bawah GK Hebat bisa dibeli masyarakat.
"Tunggu tahun depan ya. Doakan semua brand di bawah @hebatofficial bisa dibeli sahamnya oleh masyarakat," tulis Kaesang .
Cuitan ini dilontarkan menanggapi pertanyaan pengguna Twitter lain perihal kemungkinan Sang Pisang melantai di BEI.
BEI memberi kesempatan bagi usaha kecil menengah (UKM) dan perusahaan rintisan (startup) dengan aset terbatas untuk masuk pasar modal. Hanya saja, proses pencatatan UKM berbeda dengan saham perusahaan besar, yakni melalui papan akselerasi yang diberi kode khusus.
Kolaborasi UMKM
Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Franky Sibarani mengatakan kolaborasi dan pendampingan merupakan kunci mengatasi kesulitan bisnis UMKM.
Kolaborasi ini menurut dia bisa dilakukan bersama dunia usaha, perguruan tinggi dan lainnya. Terlebih dengan adanya Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja, yang memudahkan usaha UMKM mendapat kemudahan akses pembiayaan, pasar, pengembangan usaha dan perizinan.
"Bagaimana kolaborasi bisa membawa UMKM lebih maju, membawa perusahaan lebih maju. Lalu, adanya UU Ciptaker, bisa membuat ruang kolaborasi UMKM dengan pemerintah," katanya.
Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Koperasi dan UKM, Arif Rahman Hakim optimistis dari 64 juta UMKM yang ada di Indonesia, 10% di antaranya bisa maju dan berkembang. Caranya, melalui pendekatan yang tepat sehingga usaha mikro bisa ditingkatan kapasitasnya.
"Tentu kami juga akan memperbanyak model, baik dengan mentoring dan inkubasi," ujar Arif.
Meski demikian, untuk merealisasikan rencana itu juga membutuhkan alokasi dana yang besar. Sedangkan nominal anggaran pendampingan UMKM yang dimiliki kemenkop UKM masih di bawah Rp 1 triliun.
Pihaknya sudah berdikuasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengenai kemungkinan mendapat pendanaan Rp 2 triliun- Rp 3 triliun dengan menggeser anggaran lain.
"Dengan begitu, kemampuan kami membedayakan koperasi dan UMKM bisa menjadi lebih baik," ujarnya.
Seperti diketahui, pandemi corona memukul sebagian besar sektor UMKM. Survei Katadata Insight Center (KIC) menunjukkan, sebanyak 62,6% pelaku UMKM yakin bisnisnya dapat berjalan lebih dari satu tahun sejak pandemi Maret 2020.
Ironisnya, tetap terdapat sekitar 20% UMKM berpotensi gulung tikar sebelum September 2020. Detailnya bisa dilihat dalam databoks berikut: