Menkop UKM Usulkan Tambahan Anggaran Pendampingan UMKM

Image title
12 November 2020, 20:05
UMKM, Anggaran, Ekspor, Bisnis, Bappenas, Sinarmas, Omnibus Law.
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/hp.
Perajin menyelesaikan proses pengecatan celengan berbahan baku semen di salah satu tempat kerajinan Usaha Kecil Menengah (UKM) Mandiri Keramik Desa Peunaga Cut Ujong, Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Sabtu (21/3/2020). Berbagai jenis kerajinan celengan UKM tersebut dijual Rp25.000 sampai Rp50.000 per unit tergantung jenis dan ukuran celengan.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Teten Masduki, mengusulkan perluasan anggaran pendampingan usaha mikro kecil menengah (UMKM) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dengan adanya model pendampingan yang berkualitas, dia berharap sektor UMKM bisa segera naik kelas.

Kemnkop dan UKM tahun ini memperoleh Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan non fisik sebesar Rp 200 miliar. Dana tersebut dialokasikan untuk pelatihan dan pendampingan koperasi dan UMKM. 

Advertisement

Sementara itu, saat ini banyak anggaran UMKM tersebar di sejumlah kementerian. Jika anggaran tersebut disatukan dan dikelola di bawah kementeriannya, maka nilai yang terkumpul diperkirakan mencapai Rp 4,6 triliun. 

"Ini yang sedang kami kerjakan dengan Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Menteri Bappenas sudah menyampaikan ke publik bahwa presiden setuju merombak anggaran menggeser dari infrastruktur ke UMKM," katanya dalam  webinar Inovasi UMKM Tetap Berjaya di Tengah Pandemi, Kamis (12/11).

Sedangkan anggaran UMKM senilai Rp 4,6 triliun yang menyebar di sejumlah kementerian, apabila bisa dipindahkan ke tempatnya akan sangat membantu program pengembangan UMKM.

Teten mengungkapkan proses pendampingan UMKM saat ini terkendala sejumlah hal. Pertama dari segi jumlah pendamping  tidak mencukupi atau tidak sebanding dengan jumlah UMKM yang mencapai 64 juta. Kedua, kendala dari segi kualitas.

"Banyak yang asal rekrut saja, apalagi kalau musim Pilkada. Sehingga ini mau di evaluasi jumlah dan kebutuhan. Padahal sebetulnya, di setiap daerah infrastrukturnya sudah bagus," kata dia.

Sementara itu, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Koperasi dan UKM, Arif Rahman Hakim optimistis dari 64 juta UMKM yang ada di Indonesia, 10% di antaranya bisa maju dan berkembang. Hal ini bisa dicapai asalkan melalui pendekatan yang tepat sehingga usaha mikro bisa kapasitasnya dapat ditingkatkan. 

"Tentu kami juga akan memperbanyak model, baik dengan mentoring dan inkubasi," ujar Arif.

Meski demikian, untuk merealisasikan rencana itu juga membutuhkan alokasi dana yang besar. Dengan kemungkinan penambahan alokasi pendanaan dari Bappenas dengan menggeser anggaran lain, dia yakin kemampuan pemerintah membedayakan koperasi dan UMKM bisa lebih baik. 

Peningkatan Kolaborasi UMKM

Teten mengatakan, ke depan pemerintah ingin UMKM dalam negeri berkembang seperti Korea, Jepang atau Tiongkok dengan total ekspor yang mencapai 40%. 

Halaman:
Reporter: Annisa Rizky Fadila
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement