Potensi Pelabuhan Patimban Mendongkrak Daya Saing Industri Otomotif

Image title
21 November 2020, 07:00
Pelabuhan, Pelabuhan Patimban, Ekspor, Otomotif, Pandemi Corona, Impor, Kawasan Ekonomi Khusus, industri
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.
Petugas berjalan di antara mobil-mobil yang akan diekspor di dermaga IPC Car Terminal, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (4/8/2020). Pelabuhan Patimban ditargetkan beroperasi Desember 2020 yang akan menggeliatkan ekspor otomotif.

Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat akan beroperasi Desember mendatang. Kementerian Perindustrian menargetkan pelabuhan ini bisa membantu meningkatkan daya saing industri otomotif di tingkat global. 

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Ahmad Sigit Dwiwahjono menyatakan, saat ini ada 19 perusahaan industri otomotif di dalam negeri dengan nilai investasi Rp 93 triliun. Adapun kapasitas produksi kendaraan dari belasan pemain tersebut mencapai 2,3 juta unit per tahun.

Advertisement

Produksi kendaraan dalam negeri saat ini sudah diekspor ke lebih 80 negara. Pada Januari - September 2020 ekspor kendaraan dalam bentuk utuh (Completely Built Up/CBU) mencapai 155.000 unit senilai Rp 28 triliun.

Sedangkan ekspor kendaraan terurai (Completely Knock Down/ CKD) mencapai 34.000 set senilai Rp 1 triliun serta 43 ribu pieces ekspor komponen kendaraan bernilai Rp 14,2 triliun. 

Dengan capaian ini, sektor otomotif nasional ditargetkan bisa menjadi pemain global. Pihaknya berrharap Pelabuhan Patimban ikut berperan terhadap pengembangan otomotif nasional, khususnya dalam perdagangan internasional.

Dengan lokasinya yang strategis di dekat pusat industri Bekasi, Karawang dan Purwakarta, pelabuhan ini menyasar layanan angkutan komoditas otomotif. Terlebih, pelabuhan ini memiliki terminal dermaga seluas 25 hektare yang bisa menampung 218 ribu mobil CBU. 

“Pelabuhan Patimban didedikasikan menjadi pelabuhan terbesar dalam produksi otomotif di Indonesia. Ekspor kendaraan  bisa meningkat di pasar global,”ujar Sigit dalam Dialog Publik Pelabuhan Patimban dan Geliat Ekonomi Nasional Jum’at, (20/11).

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier menyatakan, layanan jasa pelabuhan memegang peranan dalam produktivitas industri otomotif. 

Pelabuhan berperan dalam menentukan kelancaran, ketepatan waktu barang yang akan diekspor maupun impor bahan baku menuju pabrikan. Dengan pengintegrasian internet of thing (IoT) ke semua pelayanan dan kebutuhan industri otomotif, diharapkan bisa memperkecil keterlambatan pengiriman serta menghemat ongkos logistik. 

Terlebih di tengah ketatnya persaingan antar negara yang memprioritaskan kecepatan dan kemampuan beradaptasi. "Prancis dan Spanyol sudah memiliki pelabuhan khusus untuk melayani otomotif. Kalau Patimban bisa didesain untuk sektor industri, tentu bisa meningkatkan pendapatan domestik bruto (PDB) dan perekonomian akan jauh lebih kuat,” ujar Taufiek.

Pada 2019 Indonesia menduduki peringkat ke- 13 dalam produksi kendaraan global dan peringkat kedua di ASEAN, setelah Thailand.  Sedangkan dari segi penjualan, Indonesia menempati urutan terbesar ke- 15 dunia dan pasar terbesar di ASEAN.

Hal ini membuktikan industri otomotif masih berpotensi untuk dikembangkan.  Dengan adanya Pelabuhan Patimban, kegiatan ekspor maupun produksi mobil di Indonesia dapat ditingkatkan.

“Sebelum ada Patimban, produksi dan ekspor kita sudah cukup besar. Pada 2019, ekspor mobil sebanyak 332 unit, kisara nilainya hampir Rp 59,5 triliun dan bisa lebih besar ke depan," katanya. 

Halaman:
Reporter: Annisa Rizky Fadila
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement