Pemasaran Mobil Listrik di Indonesia Hadapi Beragam Persoalan

Image title
27 November 2020, 21:12
Mobil Listrik, Otomotif, Kendaraan, Konsumen, Toyota, Hyundai, Jepang.
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
PT Toyota Astra Motor (TAM)  merilis C-HR Hybrid di The Maj,  Senayan Jakarta Pusat (22/9). 

Pasar otomotif di Indonesia bakal diramaikan oleh kehadiran mobil listrik. Namun, masih ada sejumlah peluang dan tantangan agen tunggal pemegang merek (ATPM) dalam memasarkan produk tersebut di Indonesia.

Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (GAIKINDO) Kukuh Kumara menyatakan, selain faktor harga, masalah bahan bakar dan pengisian daya masih menjadi pertimbangan utama konsumen membeli mobil listrik.

Advertisement

Meski secara teknologi kendaraan listrik lebih ramah lingkungan, namun keberadaannya kurang populer di masyarakat. 

Terlebih lagi harga jual mobil listrik umumnya lebih mahal dibandingkan mobil konvensional. Menurutnya, kebanyakan masyarakat Indonesia membeli kendaraan dibawah Rp 200 juta. Oleh karena itu, jika harga mobil listrik berharga sekitar Rp 600 juta akan sulit dilirik konsumen.

“Orang beli mobil masih konsen ke harga jual. Sementara kalau mobil listrik ini dijual 3-4 tahun mendatang, harga baterainya mungkin hampir separuh harga mobil,” ujar Kukuh saat dihubungi Katadata.co.id, Jumat, (27/11).

Berbeda dengan pasar mobil listrik di Tiongkok, yang separuh harganya disubsidi oleh pemerintah sehingga penetrasi pasarnya lebih cepat. Menurut data International Energy Agency (IEA), Tiongkok berada di posisi teratas dalam penggunaan mobil listrik, jauh melampaui Eropa dan Amerika Serikat. 

“Langkah ini kan tak mungkin kalau diterapkan di Indonesia. Tapi tahun lalu subsidi mereka pun sudah dikurangi,” kata Kukuh.

Masalah pengisian daya juga menurutnya masih menjadi perhatian konsumen. Sebab mobil listrik memiliki jenis pengisian daya mobil listrik.

Contohnya, jika pengisian daya menggunakan fast charging, tentu daya pakai akan lebih pendek. Oleh sebabnya dia menilai, pengembangan mobil listrik masih memiliki kendala dalam memenuhi ekspektasi konsumen Indonesia.

Meski butuh waktu dalam melakukan penetrasi pasar, sejumlah perusahaan otomotif percaya diri memasarkan produk tersebut di Indonesia. 

Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy Suwandy mengatakan, penjualan mobil listrik jenis Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan Battery Electric Vehicle (BEV) sangat potensial di Indonesia. Bisnis ini menurutnya akan tumbuh bertahap  di tengah masyarakat Indonesia.

CLIMATE-CHANGE/ACCORD-BRITAIN
CLIMATE-CHANGE/ACCORD-BRITAIN (ANTARA FOTO/REUTERS/Antonio Bronic)

Belum lama ini perusahaan merilis Toyota Lexus UX 300E seharga Rp 1,245 miliar. Produk ini diluncurkan sebagai salah satu startegi perusaaan berkompetisi di pasar kendaraan listrik. Lexus dinilai memiliki pengalaman dalam produk elektrifikasi.

Halaman:
Reporter: Annisa Rizky Fadila
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement