Luhut Ingin Pelabuhan Patimban Turunkan Biaya Logistik di 4 Provinsi

Image title
28 November 2020, 15:17
Luhut Binsar Pandjaitan, Pelabuhan, Pelabuhan Patimban, Infrastruktur, Kementerian Perhubungan, ASEAN, Daya Saing.
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.
Ilustrasi Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (15/11/2020). Pelabuhan Patimban yang akan beroperasi bulan depan diharapkan dapat mengurai kepadatan trafik di pelabuhan Tanjung Priok.

Pelabuhan Patimban akan  beroperasi terbatas pada Desember mendatang. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, pelabuhan ini akan memberikan multiplier effect bagi penciptaan tenaga kerja maupun efisiensi logistik.

Luhut mengatakan, menghadapi ASEAN Connectivity 2025, pemerintah terus berpacu meningkatkan daya saing dan efisiensi sektor logistik. Langkah ini diperkuat dengan diterbitkannya Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2020 tentang penataan ekosistem logistik nasional.

Advertisement

Melalui instruksi ini diharapkan pemerintah dapat meningkatkan kinerja logistik nasional, melakukan perbaikan iklim investasi serta meningkatkan daya saing perekonomian nasional.

“Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pemerintah menargetkan penurunan biaya logistik hingga 18% terhadap PDB. Sehingga, Indonesia dapat bersaing dengan negara lain,” ujar Luhut dalam dialog publik online yang bertajuk Pelabuhan Patimban dan Kinerja Logistik Nasional Jum’at, (27/11).

Pelabuhan Patimban diharapkan mampu mengurangi kepadatan di Pelabuhan Tanjung Priok yang mengakomodir lebih dari 50% lalu lintas kontainer internasional di Indonesia.

Ketika pelabuhan ini sudah terkoneksi dengan jalan tol, diharapkan dapat mengangkat potensi pembangunan 10 kawasan industri sepanjang koridor utara Jawa Barat dengan proses distribusi lebih tinggi dan efisien. 

"Maka pada akhirnya bisa mendorong penurunan biaya logistik khususnya di wilayah DKI jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Banten," katanya.

Dengan bergeliatnya aktivitas ekonomi dan masuknya investasi baru, diharapkan bisa memberi manfaat kepada masyarakat sekitar dengan estimasi penyerapan 149 ribu tenaga kerja baru. Angka ini diperkirakan terus bertambah dengan target 4,3 juta lapangan kerja dalam 10 tahun mendatang.

"Biaya logistik juga diharapkan bisa ditekan dengan mendekatkan pusat produksi industri manufaktur ke outlet pelabuhan,"  ujar Luhut.

Halaman:
Reporter: Annisa Rizky Fadila
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement