MUI Ganti Nakhoda, Din Syamsudin dan Para Tokoh 212 Tak Jadi Pengurus

Image title
Oleh Ekarina
28 November 2020, 16:37
MUI, Din Syamsudin, Aksi 212, Islam, Ma'ruf Amin.
ANTARA FOTO/Fauzan/pras.
Petugas mengangkat paket sembako untuk didistribusikan di Gedung MUI Kota Tangerang, Banten, Jumat (15/5/2020). MUI mengangkat sejumlah pengurus baru periode 2020-2025.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) baru saja memilih Ketua Umum dan daftar pengurus baru periode 2020-2025. Meski demikian, pada periode baru ini tidak ada nama Din Syamsudin dalam daftar pejabatmaupun pengurus MUI.

Padahal sebelumnya, Din Syamsudin pernah menjabat sebagai Dewan Pertimbangan MUI periode 2015-2020 bersama dengan Ma'ruf Amin yang kala itu menjabat ketua umum dan Anwar Abbas sebagai sekretaris jenderal.

Advertisement

Din juga tercatat pernah menjabat Wakil Ketua MUI pada periode 2005-2010 dan Ketua Umum MUI pada 2014-2015.

Selain Din, nama ulama lain juga tak lagi masuk daftar petinggi MUI, yakni Bachtiar Nasir. Sebelumnya, Bachtiar menjabat Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI periode 2015-2020.

Demikian pula Tengku Zulkarnain yang sempat menjabat sebagai Wakil Sekjen pada 2015-2020 dan Yusuf Muhammad Martak yang sebelumnya menjabat sebagai Bendahara MUI 2015-2020. Sejumlah nama itu disebut kerap berafiliasi dengan aksi 212. 

Din menyatakan alasan dirinya tak masuk ke dalam kepengurusan baru MUI lantaran sudah tidak bersedia. 

"Seandainya Tim Formatur memasukkan pun, saya tidak bersedia. Sebelum Munas MUI, saya sudah sampaikan dalam Rapat Pleno terakhir Dewan Pertimbangan MUI bahwa saya ingin berhenti dari keaktifan," kata Din Syamsudin dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (28/11).

Dia juga mangatakan sudah terlalu lama terlibat di MUI yaitu sejak 1995 atau sudah sekitar 25 tahun. Oleh karena itu, dia pun meminta maaf kepada anggota Dewan Pertimbangan (Watim) MUI yang mendukung dirinya agar tetap memimpin lembaga tersebut. 

Dia juga mengakui sengaja tidak ikut menghadiri Munas MUI dan mewakilkan kepada Wakil Ketua Wantim MUI, Didin Hafiduddin untuk memberi sambutan dan menjadi formatur.

"Saya mendengar dan mengetahui ada pihak yang ingin menjadi Ketua Wantim MUI, dan Pengurus MUI. Saya berhusnuzhon mereka ingin berkhidmat di MUI, maka sebaiknya diberi kesempatan," kata Din.

Dia pun mengungkapkan, untuk mengabdi kepada umat dan bangsa tidak terbatas hanya dalam satu lingkaran organisasi seperti MUI, tapi bisa dilakukan pada berbagai lingkaran keaktifan.

Sehingga, kalaupun tak masuk dalam kepengurusan organisasi jangan dianggap sebagai masalah besar. Begitu juga bila masuk dalam kepengurusan bukan hal istimewa.

Tim formatur Musyawarah Nasional Majelis Ulama Indonesia ke-10 menunjuk KH Miftachul Akhyar menjadi ketua umum MUI periode 2020-2025 menggantikan KH Ma’ruf Amin yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden RI.

Dalam pertemuan tertutup yang digelar tim formatur di Jakarta, Jumat (27/11) juga menunjuk sejumlah nama untuk mengisi kepengurusan MUI. Amirsyah Tambunan (mewakili Muhammadiyah) ditunjuk sebagai sekretaris jenderal MUI menggantikan Anwar Abbas (Muhammadiyah) yang kini menjadi wakil ketua umum MUI.

Untuk posisi wakil ketua umum MUI kini diisi tiga orang di mana pada periode sebelumnya dua nama mewakili Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). Tiga nama waketum baru itu di antaranya KH Marsyudi Suhud (NU), Anwar Abbas (Muhammadiyah) dan Basri Bermanda (Persatuan Tarbiyah Islamiyah).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement