Mal Era 1990-an Golden Truly Ditutup, Beralih ke Platform Online

Image title
Oleh Ekarina
2 Desember 2020, 13:31
Golden Truly, Retail, E-commerce, Matahari Department Store, Pandemi Corona, Covid-19, Tokopedia
Golden Truly/ Instagram
Unggahan penutupan pusat belanja Golden Truly Gunung Sahari melalui Instagram. Perusahaan akan setop beroperasi per 1 Desember 2020.

Salah satu gerai retail yang sempat berjaya di era 1990-an Golden Truly yang berlokasi di  Gunung Sahari, Jakarta resmi ditutup mulai 1 Desember 2020. Lokasi eks pusat belanja tersebut akan dioperasikan oleh pengelola gedung mal menjadi pusat belanja baru.

Dikutip dari akun resmi @goldentruly, manajemen bakal tetap beroperasi melalui platform online atau e-commerce. 

Advertisement

"Terima Kasih atas kepercayaan dan kesetiaan terhadap Mal Golden Truly selama hadir di Jl Gunung Sahari. Kami akan tetap hadir  memenuhi kebutuhan anda dengan menyediakan koleksi terbaru Golden Truly di online shop kami di Tokopedia & Shopee," tulis manajemen perusahaan. 

Selain Golden Truly, tenan lain yang sudah lebih dulu tutup di lokasi tersebut adalah gerai Pizza Hut. 

Golden Truly pernah menjadi salah satu primadona pusat belanja di Jakarta. Mal ini pernah hadir di beberapa lokasi, seperti di jalan RS Fatmawati,  Jakarta Selatan. Lalu di kawasan Blok M, Tendean, serta Depok.

Namun, seiring berjalannya waktu serta kehadiran mal atau pusat perbelanjaan besar, pamornya meredup diikuti oleh penutupan sejumlah toko.

Penutupan gerai retail sebelumnya juga dilakukan Matahari Department Store Tbk (LPPF).  Perusahaan memaparkan sejumlah tekanan bisnis hingga kuartal IV 2020 akibat pandemi Covid-19 telah mempengaruhi bisnis perusahaan. 

Perseroan menutup enam gerai serta menghentikan tujuh merek yang dibeli langsung untuk mengontrol persediaan barang dan menekan biaya. Dalam paparannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen Matahari mengungkapkan, kasus Covid-19 yang masih tinggi dan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi di enam kota mempengaruhi 42 gerai milik perusahaan.

Dengan kendala ini, perusahaan menutup enam gerai berformat besar dengan kinerja tidak menguntungkan, yakni empat di Jawa, satu di Bali dan satu di Sulawesi. Sehingga, sampai dengan tahun, perusahaan akan mengoperasikan 147 gerai.

"Dari 147 gerai yang dilanjutkan, sebanyak 23 gerai sedang dipantau untuk ditingkatkan kinerjanya, ditinjau dan didiskusikan," kata manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (12/1).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement