TNI, Polri dan Tenaga Kesehatan jadi Penerima Pertama Vaksin Covid-19

Image title
Oleh Ekarina
9 Desember 2020, 21:42
Airlangga Hartarto, Jokowi, WHO, Vaksin Virus Corona, Gerakan 3M, Tiongkok, Covid-19.
ANTARA FOTO/FB Anggoro/pras.
Sejumlah perawat bersiaga dengan mengenakan alat pelindung diri di Instalasi Gawat Darurat khusus penanganan COVID-19. Pemerintah akan memperioritaskan tenaga kesehatan, Polisi serta TNI sebagai penerima pertama vaksin corona.

Vaksin virus corona sudah tiba di Indonesia beberapa wakti lalu. Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) yang juga Menteri Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, tenaga kesehatan (dokter dan perawat), Polisi serta TNI akan menjadi barisan pertama yang memperoleh suntikan vaksin. 

Menurut Airlangga, prioritas ini sesuai dengan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligus mengikuti standar World Health Organization (WHO).

Oleh sebab itu, ia meminta kesabaran warga Indonesia karena vaksin datang secara bertahap, sehingga pemerintah harus membuat prioritas.

"Penetapan prioritas ini telah mengikuti standar WHO dan juga melalui ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI) serta mereka yang ahli di bidangnya," kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Rabu (9/12). 

Karena sifatnya bertahap dengan jadwal vaksinasi di akhir 2020, awal 2021 hingga 2022, maka protokol kesehatan harus tetap dilakukan.

“Kami meminta masyarakat tetap menerapkan 3T, testing, tracing dan treatment serta 3M, yakni mencuci tangan menggunakan sabun, memakai masker serta menjaga jarak," ujarnya.

Saat ini, pemerintah telah menyiapkan vaksin untuk sekitar 65% total penduduk Indonesia, yaitu vaksin program sebanyak 32 juta dosis yang digratiskan melalui iuran BPJS serta vaksin mandiri sebanyak 75 juta dosis.

"Sebanyak 32 juta dosis disiapkan untuk penerima bantuan iuran BPJS yang tidak memiliki komorbit dan berusia antara 18-59 tahun. Rentan usia dan kondisi penerima ini disesuaikan dengan mengikuti uji klinis," ujarnya. 

Sedangkan untuk vaksin mandiri, Airlangga mengungkapkan hal tersebut dapat diakses melalui Sektor Industri Padat Karya. Yang mana, perusahaan menyediakan vaksin untuk karyawannya dan bisa didapat salah satunya melalui BPJS Ketenaga Kerjaan.

“Tentunya nanti penerimavaksin akan kami dorong lebih luas lagi bagi penerima vaksin. Hal ini harus dilakukan secara bertahap secara melihat efektivitasnya," ujar Airlangga. 

Pemerintah Indonesia telah menyiapkan pengadaan vaksin sejak Maret 2020 melalui pembicaraan dengan Sinovac dan beberapa produsen vaksin lainnya.

Dengan intensitas pembicaraan tersebut, Indonesia bisa mengikuti uji klinis vaksin Sinovac fase ketiga yang dimulai di Bandung, Jawa Barat Agustus lalu. Pada fase uji klinis ini, Sinovac bekerja sama dengan PT Bio Farma (Persero) Tbk. 

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...