Batasi Kegiatan di Jateng, Ganjar Sebut untuk Investasi Jangka Panjang
Provinsi Jawa Tengah bakal menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk mencegah penyebaran wabah virus corona di Semarang Raya, Solo Raya dan Banyumas Raya. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta pengusaha berkorban sejenak untuk investasi kesehatan yang bisa berdampak jangka panjang.
Ganjar mengatakan, salah satu sektor yang mungkin terdampak adalah pariwisata. Namun, kebijakan tersebut sudah dikomunikasikan dengan pelaku usaha. Sehingga mau tak mau aturan tersebut harus ditaati bila tak ingin ditutup.
"Pariwisata sudah saya katakan mohon maaf, anda akan rugi. Kalau dulu bisa menampung kapasitas 100, sekarang 30% saja. Kalau melanggar, saya tutup. Sehingga dunia usaha bisa memahami situasi yang tak mudah ini," kata Ganjar dalam Talkshow Kesiapan Pemerintah Yogyakarta dan Jawa Tengah dalam mengimplementasikan PPKM Jawa - Bali, Kamis (7/1).
Meningkatkan kesehatan merupakan bentuk investasi jangka panjang dan faktor penting untuk pemulihan ekonomi. Karena itu, bila masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan dan kasus aktif melandai, maka aktivitas dapat kembali normal dan ekonomi bisa pulih.
“Kita harus berkorban di awal untuk investasi panjang. Atau, kita tidak mau berkorban, tapi ke depan investasi tidak berjalan baik? Sebenarnya kesehatan itu adalah investasi awal untuk membangun ekonomi,” ujar dia.
Menurutnya, saat ini seluruh pihak diminta fokus dalam menekan kasus aktif Covid-19. Sehingga, masalah kesehatan perlu diprioritaskan. Sebab, ekonomi dan kesehatan tidak bisa dijalankan secara bersamaan.
Namun, edukasi kepada masyarakat perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, Ganjar melibatkan tokoh agama maupun tokoh masyarakat, agar gencar mensosialisasikan protokol kesehatan dan 3M, yakni mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker.
Pihaknya kerap menampilkan data pasien yang meninggal dan terpapar Covid-19, jumlah tokoh masyarakat dan tenaga medis yang meninggal serta kondisi rumah sakit. Hal ini perlu disampaikan agar menjadi pemahaman bagi masyarakat dan mentaati protokol kesehatan.
Untuk mengantisipasi kekurangan jumlah tenaga medis di Jawa Tengah akibat lonjakan kasus aktif Covid-19, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Dia pun mengusulkan agar pemerintah melibatkan mahasiswa atau tenaga kesehatan di beberapa daerah yang jumlah kasusnya melandai.