Peretail Dunia H&M Rambah Bisnis Online Pakaian Bekas

Image title
Oleh Ekarina
11 September 2020, 13:08
Retail, H&M, Fesyen, Pakaian Bekas, Lingkungan, Sirkular.
hnmgroup.com
Ilustrasi deretan baju H&M. Unit usaha H&M Grup meluncurkan platform online khusus penjualan baju bekas brand Cos.

Anak usaha peretail H&M Grup yakni Cos meluncurkan platform digital yang menjual pakaian bekas brandnya di Inggris dan Jerman. Platform bernama Resell ini dibentuk sebagai salah satu inisiatif mendukung sirkular fesyen dan strategi keberlanjutan. 

“Pemilihan fitur online yang dikurasi komunitas akan memberi kesempatan kepada konsumen untuk menjual koleksi lama mereka atau berbelanja barang baru dari arsip produk kami dalam  13 tahun terakhir,” ujar perusahaan dalam situsnya dikutip, Jumat (11/9). 

Advertisement

Resell akan mengutip komisi 10% untuk setiap barang yang terjual di platform tersebut untuk menutup biaya operasional. Selain Inggris dan Jerman, Resell juga akan diluncurkan secara global bulan ini.

"Dengan memperpanjang siklus hidup item produk Cos, kami yakin kami dapat bekerja sama untuk membuat pilihan lingkungan yang lebih baik," kata perusahaan. 

Mengutip voguebusiness.com, Direktur Sirkularitas untuk Retrievr, Rachel Kibbe mengatakan, langkah H&M merambah ke platform pakaian bekas melalui brand Cos ini muncul saat minat konsumen pada barang-barang bekas meningkat. 

GlobalData memperkirakan pasar barang bekas untuk dijual kembali meningkat dari US$ 24 miliar pada 2018 menjadi US$ 51 miliar pada 2023.

Namun, pada titik ini, penjualan kembali harus dilakukan seminimal mungkin untuk mengurangi dampak. Para kritikus juga mengatakan model tersebut hanya dapat bekerja jika Cos merupakan produk manufaktur dan akan membawa perubahan yang lebih besar dalam model bisnisnya.

Sebagai bagian dari unit bisnis H&M, perusahaan turut berinvestasi  pada pengembangan teknologi berkelanjutan. Namun, perusahaan dikritik karena pada 2018, membakar pakaian yang tidak terjual. Sehingga, efektifitas jual-beli pakaian bekas layak pakai tersebut turut dipertanyakan.

“Ini adalah cara lain (perusahaan induk H&M) menghindari percakapan tentang produksi berlebih," kata Konsultan Keberlanjutan, Aja Barber. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement