CEO Prodia dan DOKU Masuk 25 Perempuan Bisnis Berpengaruh di Asia

Image title
Oleh Ekarina
15 September 2020, 15:19
Forbes, Bisnis, Perempuan, Pandemi Corona, Covid-19, Brand, Manajemen .
Prodia
Direksi Prodia. Forbes memasukan dua CEO Prodia dan COO Doku ke jajaran 25 Asia's Power Business Women 2020.

Forbes merilis 25 Asia's Power Business Women 2020 yang berisi daftar pemimpin perempuan berbagai bidang. Para perempuan ini dinilai mampu menjawab tantangan bisnis selama Covid-19.

Dua perempuan Indonesia masuk dalam daftar itu yakni Presiden Direktur Prodia Widyahusada Dewi Muliaty dan pendiri sekaligus COO Doku Nabilah Alsagoff. Keduanya masuk daftar bersama sejumlah nama lainnya seperti CEO Uniqlo Jepang Maki Akida dan Chairperson HCL Technologies Roshni Nadar Malhotra.

Advertisement

Forbes melaporkan Muliaty tengah menempuh izin apoteker ketika memulai karier di Prodia sebagai asisten manajer pada 1998. Ketika itu Muliaty direkrut profesornya Andi Wijaya yang  juga pendiri operator laboratorium klinis terbesar di Indonesia itu. 

Dua dekade kemudian dia diangkat menjadi Presiden Direktur dan memimpin ekspansi klinik Prodia secara nasional. Di bawah manajemennya, klinik ini terus ekspansi dari 107 klink pada 2010, bertambah menjadi 285 klinik saat ini dan beroperasi di 127 kota di Indonesia. 

Perusahaan meningkatkan pengujian untuk gangguan autoimun dan penyakit lainnya menyumbang hampir seperlima dari pendapatan tahun lalu. Penurunan permintaan layanan pemeriksaan di masa pademi membuat Prodia beralih ke layanan pengujian Covid-19 hingga menyediakan fasilitas drive-thru. 

Prodia resmi menjadi laboratorium swasta pertama di Indonesia yang menggunakan alat  fully automated Cobas 6800 untuk memperbesar kapasitas pemeriksaan PCR Covid-19. Alat ini sebelumnya digunakan oleh rumah sakit Pertamina dan Lembaga Eijkman.

Penggunaan alat otomatis ini memungkinkan hasil pemeriksaan dikeluarkan pada hari yang sama dari laboratorium rujukan. Turn-Around Time (TAT) hasil pemeriksaan yang lebih cepat akan membantu pengelolaan pasien suspek Covid-19.

Pada semester I 2020, Prodia mencatat pendapatan bersih senilai Rp 657,29 miliar, dengan segmen pelanggan individu dan rujukan dokter menyumbang sekitar 65,7% dari total pendapatan. Sedangkan, segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi menopang sekitar 34,3% terhadap pendapatan.

“Sama halnya dengan bisnis lainnya, kami pun terimbas dengan kinerja keuangan semester I 2020. Perseroan telah mengambil langkah yang diperlukan untuk meningkatkan pendapatan, produktivitas, dan pengendalian biaya," tulis Dewi dalam keterangan resmi dikutip Selasa (15/9).

Sedangkan Nabilah Alsagoff, memulai karir pada 2005 di situs web dewan pariwisata Bali. Pada saat itu, dia melihat bank lokal tidak dapat memproses pembayaran online. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement