Pandemi Buat Penjualan Minyak Produsen Bimoli Makin Laris

Image title
Oleh Ekarina
23 September 2020, 19:15
Grup Salim, Sawit, Pandemi Corona, Brand Merek, Covid-19, Minyak Goreng, Industri, Margarin, Ekspor.
Bimoli.com
PT Salim Ivomas Pratama Tbk sebut penjualan Bimoli selama pandemi tetap stabil.

Pandemi corona tak memengaruhi bisnis turunan minyak sawit, seperti minyak goreng dan margarin. PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), produsen minyak goreng merek Bimoli menyatakan penjualan meningkat karena banyak masyarakat berada di rumah dan melakukan aktivitas memasak.

Hingga semester I 2020, penjualan divisi minyak nabati meningkat 7% menjadi Rp 5,54 triliun dari sebelumnya Rp 5,2 triliun.  Sedangkan secara keseluruhan, perseroan mencatat pendapatan pada semester I sebesar Rp 6,8 triliun, naik 6% dibanding tahun sebelumnya Rp 6,5 triliun. 

Direktur Salim Ivomas, Suaimi Suriadi mengatakan penjualan dua brand utama perseroan yakni Bimoli dan margarin Palmia tetap stabil selama pandemi corona.  

Hal ini menurutnya diperkuat dengan laporan lembaga riset Nielsen, yang mana konsumen lebih banyak mengakses produk telekomunikasi dan mengkonsumsi fast moving consumer goods (FMCG) selama pandemi. 

Laporan menyebut, frekuensi memasak rumah tangga naik dari 9,2 kali menjadi 12.1 kali, sehingga penggunaan minyak goreng meningkat cukup signifikan.

"Oleh karenanya penjualan oil cooking kami baik merek Bimoli atau Delima tetap stabil dan tidak terdampak," ujar Suaimi dalam paparan publik virtual, Rabu (23/9). 

Meski demikian, diakui untuk penjualan margarin khususnya ke sektor industri menurun seiring melamahnya  permintaan dan produksi biskuit selama Ramadan dan Lebaran.

"Tapi mulai kuartal III penjulan mulai stabil. Secara keseluruhan minyak goreng bisa menggatikan  penurunan penjualan margarin," katanya. 

Selain Bimoli dan Palmia yang masing-masing  telah diperkenalkan kepada pasar pada 1978 dan 1990, perusahaan sawit milik Grup Salim ini juga memiliki sejumlah brand minyak goreng dan margarin. 

Untuk brand minyak goreng, perusahaan memiliki Delima, Happy (minyak kedelai) dan Mahakam. Sedangkan produk margarin dan shortening konsumen, dipasarkan dengan merek Palmia dan Amanda yang dijual dalam kemasan sachet dan tube dengan berat 100 gram dan 250 gram dan juga dalam kemasan kotak.

Untuk kebutuhan industri, produk ini dipasarkan dengan merek Palmia, Simas, Amanda, Malinda dan Delima dijual untuk berbagai industri, pabrik roti, dan produsen makanan lain, termasuk Indofood. 

Suaimi mengatakan, hingga saat ini perusahaan belum berencana memperluas pasar dengan mengakuisisi merek lain. Brand yang sudah ini akan terus dikembangkan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Salim Ivomas telah mengekspor 10% dari total produksi minyak nabati. Pasar perusahaan yang cukup saat ini adalah Tiongkok dan Afrika. "Cooking oil kami ada di Filipina, Asean, Timor Timur. Secara total  ekspor ada 10% dan setiap tahun terus meningkat," ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...