Siasat Pengembang Properti Migrasi Pemasaran ke Digital selama Pandemi

Image title
Oleh Ekarina
3 Oktober 2020, 11:15
Properti, Pemasaran, Simarmas Land, BSD, pandemi corona, pandemi, Covid-19, Bisnis, Rumah
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Foto udara proyek pembangunan sebuah komplek perumahan di kawasan BSD City Tangerang, Banten, Selasa (31/12/2019).

Pandemi Covid-19 mengubah perilaku konsumen dalam membeli rumah dan memperoleh informasi properti. Perubahan kebiasaan baru ini mendorong  pengembang (developer) berlomba-lomba beralih ke saluran digital untuk menggaet konsumen.

Managing Director Strategic Business & Service Sinar Mas Land, Alim Gunadi mengatakan, di tengah kelesuan usaha tahun ini, perusahaan memperbesar aktivitas pemasaran melalui channel digital.

Advertisement

Sebelum pandemi, 70% pemasaran properti Sinarmas Land melalui offline atau via marketing galery, pameran, sedangkan 30% online. Dalam situasi saat ini ketika banyak masyarakat berada di rumah, strategi pemasaran pun diubah menjadi 70% dan 30% offline. 

"Lewat pemasaran digital, kami mengadakan virtual tour hingga menggunakan  key opinion leader (KOL) atau influencer agar kami bisa mengkomunikasikan produk ke konsumen," katanya dalam MarkPlus Industry Roundtable: Property Industry Perspective, Jumat (2/10).

Sedangkan dari sisi produk, kebiasaan konsumen lebih banyak di rumah juga turut mengubah prevelensi rumah tinggal yang nyaman. Hal ini membuka peluang Sinarmas menyediakan konsep perumahan dengan ruang terbuka.

Selain itu, riset juga menunjukkan, kebutuhan rumah saat ini didominasi oleh kelompok usia 22-29 tahun (36%) dan 30-39 tahun (29%). Hal ini juga  dipandang sebagai ceruk baru untuk menyediakan rumah bagi milenial berharga terjangkau di kisaran Rp 600 juta hingga Rp 1,3 miliar.

“Kami telah membangun milenial home sejak Januari 2020 dengan ukuran tanah lebih kecil, tetapi desainnya bagus. Untuk menyediakan kebutuhan masyarakat terhadap ruang terbuka juga difasilitasi dengan taman, mal The Breeze dan QBig," ujarnya.

Hingga semester I 2020, Sinarmas Land yang beroperasi di bawah bendera PT Bumi Serpong Damai Tbk membukukan prapenjualan (marketing sales) senilai Rp 2,9 triliun. Realisasi ini setara dengan 40% target marketing sales sepanjang tahun ini Rp 7,2 triliun.

Segmen residensial masih menjadi penopang utama penyumbang marketing sales periode tersebut senilai Rp1,6 triliun atau 57% terhadap total pra-penjualan.

Pengembang properti, PT Belaputra Intiland juga memiliki stratgi pemasaran serupa. Pengembang Kota Baru Parahyangan, Bandung ini meningkatkan pemasaran melalui platform digital selama pandemi.

Perusahaan juga menggencarkan kampanye digital. Dalam sebulan, perusahaan mengaku bisa mendapat 800 list atau konsumen yang mulai menyakan  produk sampai menaruh nomor kontak. 

"Digital campaign yang diviralkan bisa memberikan multiplier effect,” kata Direktur PT Belaputra Intiland Ryan Brasali.

Meskipun di awal pandemi penjualan perusahaan sempat menurun, tetapi memasuki Juni penjualan mulai naik sebesar 15% dan 13% di atas target. Sementara pada Agustus, Ryan mengklaim kenaikan penjualan bahkan tembus 200%.

Sehingga, pada akhir tahun diperkirakan penjualan meningkat 30% dibanding 2019. 

Pengembang properti asal Medan, Wiraland Property Group juga  mengalihkan strategi penjualan ke digital. Perseroan bahkan mengalokasikan anggaran digital 90% dari total anggaran iklan.

Strategi lain yang dilakukan untuk menggaet calon pembeli dengan menawarkan subsidi biaya notaris dan pajak saat pembeli melakukan down payment. 

“Dari internal kami juga memperbaiki pelayanan dengan kecepatan respons dengan memutus rantai complain supaya cepat diresponsnya," kata General Manager Sales & Marketing Wiraland Antonio Onasio.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement