Retail Grup Lippo Makin Agresif Incar Pasar Produk Segar

Image title
Oleh Ekarina
19 Oktober 2020, 15:00
Matahari Putra Prima, Grup Lipo, Pandemi Corona, Pasar,Retail, Bisnis, Pariwisata, Covid-19, Investasi.
Katadata/Agung Samosir
Pembeli sedang memilih barang di pusat perbelanjaan Hypermart di Jakarta. Matahari Putra Prima fokus ekspansi bisnis retail produk segar.

PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) makin agresif mengembangkan bisnis produk bahan makanan segar dengan menarik konsumen pasar tradisional. Retail milik Grup Lippo ini berjualan produk segar melalui gerai Hyfresh.

Saat ini, perusahaan telah memiliki 10 gerai Hyfresh dengan luasan sekitar 500 hingga 1.000 meter per segi per gerainya. Pada 2021, perseroan berencana membangun 16 gerai Hyfresh dengan investasi sekitar Rp 80 miliar.

Hyfresh memiliki konsep stand alone yang biasanya ditempatkan di sekitar lokasi hunian. Format ini menyasar konsumen segmen menengah ke atas.

Ada beberapa strategi yang disiapkan untuk menarik konsumen bahan makanan di pasar tradisional, beberapa strategi pun dijalankan perusahaan.

Pertama, Matahari Putra Prima memastikan produk yang ditawarkan tetap segar, kualitasnya terjamin serta memiliki sertifikasi halal.

"Kami mungkin peretail modern pertama yang mengantongi sertifikasi halal Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk jenis produk unggas, makanan, buah dan sayuran," kata Director-Corporate Secretary & Public Affairs Matahari Putra Prima Danny Kojongian dalam paparan publik virtual beberapa waktu lalu. 

Kemudian, dari segi harga dia juga memastikan produknya bersaing dari pasar tradisional. Ditambah dengan penerapan protokol kesehatan ketat di dalam gerai, dia optimistis pengunjung bakal lebih nyaman berbelanja. 

"Sehingga ini yang kami harapkan bisa membuat komposisi penjualan produk segar semakin meningkat," ujarnya.

Untuk menggaet konsumen dari kalangan muda, perusahaan juga melakukan co-branding bersama Walt Disney sejak November 2019. Kerja sama branding ini diterapkan pada kemasan produk segar dan sayuran.

"Efektifitas dan dampak co-branding ini diharapkan bisa semakin meningkatkan persepsi konsumen. Costumer akan ter-shifting bahwa Disney adalah produk yang berkualitas, sehingga mereka akan menjadi lebih dekat dengan kami," kata  Direktur Matahari Putra Prima Harry Sanjaya.

Perusahaan Tahan Ekspansi

Harry mengungkapkan, pandemi membuat sektor usaha lesu, sehingga dampaknya juga dirasakan peretail. Oleh karena itu, perusahaan sama sekali tidak menambah gerai baru tahun ini. 

Perusahaan bahkan menutup sementara operasi gerai di beberapa lokasi yang sepi pengunjung. Saat ini perseroan sudah menutup 8 gerai. Salah satunya yang berlokasi di Bali karena pengunjungnya sepi lantaran pariwisata juga ikut terpukul pandemi Covid-19. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...