Dekati UMKM, Strategi Ninja Xpress Bersaing di Pasar Layanan Kurir

Image title
Oleh Ekarina
26 Oktober 2020, 21:00
UMKM, Logistik, Bisnis, Pandemi Corona, E-Commerce, Digital.
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Kesibukan pengiriman barang di Warehouse Lazada di kawasan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (12/11/2019). Pelaku usaha bisnis logistik Ninja Xpress menyasar sektor UMKM dalam mengembangkan layanannya di Indonesia.

Persaingan bisnis jasa logistik dan pengiriman dalam negeri kian sengit. Perusahaan jasa pengiriman Ninja Xpress menargetkan perkembangan bisnis dengan terus mendekat ke target konsumen pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan menyediakan solusi jasa pengiriman.

Chief Marketing Officer Ninja Xpress, Andi Djoewarsa mengungkapkan alasan perusahaan membidik sektor usaha kecil menengah. Pertama, jumlah pelaku usaha ini sangat besar di Indonesia dengan lebih dari 64 juta. 

Advertisement

Jumlah UMKM yang baru mengadopsi teknologi digital di Indonesia baru 8 juta atau 13% dari jumlah UMKM di Indonesia. Namun, perusahaan meyakini jumlah UMKM pengadopsi digital ini akan semakin tumbuh ke depan, sehingga mendorong pertumbuhan jasa logistik.

Apalagi data McKinsey  menyebutkan, pasar e-commerce di Indonesia  pada 2022 akan mencapai US$ 55 hingga US$ 65 miliar atau hingga Rp 955 triliun. 

Alhasil, perusahaan mengklaim akan memberi kemudahan bagi penjual UMKM dalam menggunakan layanannya. Beberapa fitur juga diperuntukkan bagi mereka yang belum terlalu melek digital melalui core service dan value added service.

Core service mencakup layanan pelacakan pengiriman pada fitur dashboard, Ninja on Grab untuk mempercepat layanan on demand melalui kerja samanya dengan GrabExpress. 

Lalu, same day service untuk menunjang kecepatan pengiriman dan Cash on Delivery (COD) Advance untuk membantu UMKM mendapatkan pencairan uang transaksi pembelian barang di muka. Sehingga tak mengganggu arus kas pelaku usaha. 

Ninja Xpress juga mendorong layanan after service personal customer relation yang bakal mendampingi penjual dalam proses pengiriman. 

Untuk memperbesar cakupan pasar dan menyiapkan UMKM mengadopsi teknologi, pihaknya juga melakukan pendampingan lewat Ninja Akademi program. Pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis mereka, baik dari sisi produk maupun dari sisi pendistribusiannya.

"Strategi besar kami ingin menumbuh kembangkan mitra UMKM, memberikan solusi pada bisnisnya. Dengan bertubuhanya bisnis UMKM, diharapkan bisnis kami pun terus berkembang," kata Andi dalam diskusi daring Markplus Goverment Rountable Series, Senin (26/10). 

Dengan layanan tersebut, dia optimitis perusahaan logostik asal Singapura yang mulai beroperasi di Indoensia sejak 2016 itu berbeda dengan pesaingnya.

Pesaing Jasa Logistik

Pemain bisnis logistik lain, yakni PT SiCepat Ekspress Indonesia gencar ekspansi layanan pada tahun depan. Perusahaan bakal berfokus pada tiga strategi untuk menggaet pelanggan, yakni dengan meningkatkan infrastruktur digital, strategi layanan dan harga serta kecepatan pengiriman.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement