Bidik Pasar Kosmetik Halal, Wardah Ekspor Rp 22 Miliar ke Malaysia

Image title
Oleh Ekarina
27 Oktober 2020, 13:50
Ekspor, Kosmetik, Perdagangan, Pandemi Corona, Covid-19, Brand Marketing,.
Instagram @wardahbeauty
Ilustrasi kosmetik Wardah. Produsen kosmetik Wardah ekspor enam kontainer produk senilai Rp 22,9 miliar ke Malaysia.

PT Paragon Technology and Innovation, produsen kosmetik yang membawahi sejumlah brand seperti Wardah, Emina dan Make Over memperluas pasar dengan mengekspor ke negara tetangga. Baru-baru ini perusahaan mengekspor enam kontainer kosmetik dan perawatan wajah Wardah senilai Rp 22,9 miliar ke Malaysia.

Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto mengatakan, Wardah merupakan salah satu merek kosmetik halal yang berkualitas. Ekspansi ini, kata dia, menandakan produk Indonesia cukup kompetitif, sehingga memiliki permintaan di tengah tekanan pandemi dan perekonomian dunia.

“Diharapkan dengan pelepasan ekspor ini, produk kosmetik Indonesia dapat dikenal tidak hanya di domestik, tapi juga pasar internasional,” kata Agus dalam keterangan tertulis, Selasa (27/10).

Chief Executive Officer (CEO) Paragon Grup Harman Subakat mengatakan, perusahaan  optimis  membuka pasar mancanegara lainnya. Sehingga diharapkan bisa berkontribusi dalam perekonomian Indonesia. 

Produk Wardah resmi diekspor ke Malaysia sejak 2017. Sebelum itu pun, produk brand tersebut beredar di Negeri Jiran sejak 2012 lewat kerja sama dengan perusahaan lokal. 

Produsen kosmetik lain yang juga telah memasarkan produknya hingga luar negeri adalah PT Mandom Indonesia Tbk (TCID). Porsi ekspor bahkan saat ini berkontribusi skeitar 32% terhadap penjualan bersih pemilik brand kosmetik PIXY dan Gatsby ini. 

Ekspor kosmetik perusahaan sudah menebus beberapa pasar seperti  Uni Emirat Arab (11%) dan Jepang (7,28%) sebagai salah satu pasar terbesar. Beberapa negara lain yang juga termasuk tujuan ekpor perusahaan adalah  Malaysia, Thailand, Filipina, India, Singapura, Korea,Vietnam, Tiongkok, Hongkong dan Taiwan.

Namun demikian, pandemi Covid-19 tampaknya turut menekan penjualan produk perusahaan, baik di pasar domestik maupun ekspor. 

Mengutip laporan keuangan Mandom, sepanjang Januari hingga September 2020, perusahaan membukukan penjualan Rp 1,47 trilun. Namun, angka ini turun sekitar 32% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,16 trilin.

Penjualan domestik dan ekspor turun masing-masing 34,7% dan 21,6% dibanding periode yang sama tahun lalu. Adapun seiring penurunan penjualan dan lonjakan beban, hingga kuartal III 2020 perusahaan mencatat rugi bersih Rp 75,3 miliar, turun tajam dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan perolehan laba bersih Rp 134 miliar.

Guna mendorong penjualan di tengah pandemi, perusahaan semakin aktif berpromosi melalui saluran digital, media sosial agar semakin mendekat ke konsumen dan meningkatkan brand awareness.

Halaman:
Reporter: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...