Resep Olympic Mempertahankan Bisnis selama Tiga Dekade

Image title
Oleh Ekarina
28 Oktober 2020, 10:15
Olympic, Furniture, Bisnis, Brand, Digital, Sosial Media, UMKM, Brand Manajemen.
Olympicfurniture.co.id
Ilustrasi produk meja belajar Olympic Furnitur, brand yang sudah berdiri 35 tahun di industri furnitur rumah.

Industri furnitur dalam negeri semakin berkembang hingga memunculkan banyak pemain, baik perusahaan asing maupun pelaku usaha kecil menengah (UMKM). Olympic Group, salah satu pemain yang hingga kini masih mampu mempertahankan bisnis dan merek furniturnya di Indonesia melalui konsistensi, nilai dan inovasi produk.

Brand Olympic ini pertama kali didirikan pada 1975, setelah sang pemilik, Au Bintoro terinsipirasi produk furnitur ringkas yang bisa mudah dikirim ke tangan pelanggan. Dari sana kemudian lahir produk pertama meja belajar Olympic dengan model knock-down  furniture yang dapat dibongkar pasang. 

Advertisement

Seiring berjalannya waktu, produk Olympic berkembang ke jenis furniture lain seperti lemari, rak tv, meja makan, meja tamu serta produk lainnya mengikuti perkembangan jaman. Beberapa merek baru dikibarkan di bawah brand ini seperti  Solid Furniture, Albatros, Procella, Olympia, dan furniture berharga terjangkau.

Direktur Marketing Olympic Furniture Group, Felix Jonathan mengatakan ada sejumlah strategi perusahaan dalam mempertahankan bisnis selama 35 tahun serta merek furnitur hingga melekat di benak masyarakat.

Menurutnya, Olympic  konsisten menjaga tipe knock downnya meski tren furnitur terus berubah. "Kami pun berinovasi mengikuti model kekinian, namun dengan model knock down sehingga bisa dikirim dengan ongkos transportasi lebih hemat dan nilai barang  ketika sampai ke konsumen harganya lebih terjangkau," kata Felix dalam diskusi Kelas Inspiratif yang diadakan katadata.co.id, Selasa (27/10). 

Perusahaan juga berupaya menjaga ketersediaan produknya mudah ditemukan di pasar dengan menggandeng mitra distributor atau penjual produk. Perusahaan juga masuk ke retail modern dan menyediakan layanan cash and credit sebagaimana strategi yang dilakukan pada saat krisis 1998. 

Sementara untuk menjaga kesadaran merek (brand awareness), perusahaan gencar berpromosi melalui radio untu manarik basis konsumen yang selama ini masih kuat di daerah. Selain itu, promosi lewat media sosial Facebook, Instagram, Youtube website dan marketplace pun kini banyak dilakukan untuk mengusai pasar di wilayah perkotaan. 

"Kami juga sedang menyiapkan omni channel, dimana pengguna nanti bisa memesan dari website atau sosial media, kemudian diambil atau diantar dari toko terdekat," katanya. 

Melalui strategi ini, dia berharap bisa ikut meningkatkan penjualan furniturnya di tiap-tiap mitra distributor. Terlebih lagi, di masa pandemi corona konsumen berpeluang lebih banyak membeli lewat online.

"Selama pandemi penjualan kami meningkat cukup pesat. Pada awal pademi, di April dan Mei penjualan online kami naik dua kali lipat, meskipun secara nilai kontribusinya masih lebih kecil dibanding offline," ujar Felix.

Ke depan, dia berharap Olympic bisa bertahan dan berkembang menjadi brand jangka panjang, dengan indentitas merek dan nilai yang kuat. Perusahaan tak segan berinovasi mengikuti perkembangan jaman dan perubahan prefensi konsumen.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement