Digital Marketing Bantu Pengusaha Pasarkan Produk di Masa Pandemi

Image title
Oleh Ekarina
21 November 2020, 13:47
Digital, Digital Marketing, Brand, Merek, UMKM, Bisnis, Media Sosial, Pandemi Corona.
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/hp.
Pedagang gitar rumahan memotret barang dagangannya untuk dijual secara daring. Pelaku usaha dan UMKM bisa memanfaatkan media sosial untuk menjual produk.

Pandemi corona membuat sebagian besar pelaku usaha besar maupun usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) beralih ke platform digital, baik marketplace atau media sosial (medsos).

Namun, ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam menerapkan digital marketing agar bisa efektif menarik konsumen hingga akhirnya meningkatkan penjualan produk.

Advertisement

Praktisi Media Sosial dan Digital Creator, Wicaksono mengatakan pelaku usaha bisa memanfaatkan media sosial sebagai channel penjualan. Media sosial populer seperti Facebook, Instagram atau Tiktok banyak digunakan sebagai saluran promosi dan berjualan. 

Meski demikian, dalam memutuskan menjual atau promosi lewat media sosial, pelaku usaha harus mampu memisahkan antara akun pribadi dan akun komersial.  

Selain itu, pemilihan saluran media sosial juga penting disesuaikan dengan produk yang akan dipasarkan segmen yang akan disasar. Misalnya Instagram, channel ini dianggap tepat untuk memasarkan jenis produk segmen anak muda seperti pakaian, smartphone dan aksesoris. Kemudian produk fast moving consumer goods (FMCG), karena memiliki daya tarik visual.

"Instagram mampu mendukung penuh produk-produk yang memiliki tampilan visual menarik," kata pria akrab disapa Ndoro Kakung dalam webinar Digital Marketing: Strategi Mendapatkan Konsumen dan Meningkatkan Penjualan yang diselenggarakan, katadata.co.id, Jumat (20/11).

Langkah berikutnya, pemasar atau pemilik merek harus memiliki strategi konten yang mencakup jenis konten yang dibuat, waktu dan frekuensi posting, cara mengamplikasi konten secara organik atau menggunakan adds.

Berikutnya apakah dalam membuat konten perlu bekerja sama dengan influencer untuk meningkatkan brand awareness dan loyality.

Selain itu, konten yang menarik juga menurutnya harus memiliki sebuah cerita atau story untuk membuat audience terikat atau relate dengan sebuah produk.

"Ini juga menjadi tantangan ini bagaimana membangun cerita dan memutuskan bentuknya seperti apa. Pelaku usaha atau pemilik brand perlu mengetahui peluang dan fitur medianya, lalu dicocokan dengan produk atau jasa merek tersebut," katanya. 

Dia juga mengungkapkan, dalam membangun brand awarenes, pelaku usaha atau pemilik merek harus konsisten dalam hal penamaan, pemilihan logo dan warna yang membuat merek tersebut dikenali dan diingat. Sebuah merek juga harus ditampilkan dengan kuat secara visual. 

Tips Berjualan Lewat E-Commerce

Selain menggencarkan pemasaran digital, pelaku usaha juga  harus memiliki fundamental atau strategi operasional kuat ketika memutuskan masuk ke platform online.

Head of Brand Management and Digital Product Shopee Indonesia, Daniel Minardi mengatakan, sama halnya dengan berbisnis offline, para seller atau penjual harus siap dan merespons pelanggan dengan cepat.

"Sebab, jika demand datang tak direpson, maka konsumen biasanya sudah tidak mau membeli lagi. Maka bisnis yang memiliki organik buyer yang setia itu penting," katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement