Kiat Hijup.com Mendorong Bisnis Fesyen Muslim di Masa Krisis Covid-19

Image title
4 Desember 2020, 18:18
Hijup.com, Digital, e-Commerce, pandemi corona, Covid-19, Infrastruktur, Brand, Fesyen Muslim.
Hijup.com / Instagram
Ilustrasi produk e-commerce Hijup.com. CEO Hijup.com memaparkan strategi bisnis menghadapi krisis Covid-19.

Pandemi corona memukul bisnis fesyen, termasuk lini busana muslim. Perusahaan e-commerce Hijup.com mengungkapkan sejumlah rahasianya dalam mempertahankan bisnis, meski di tengah situasi krisis. 

CEO Hijup.com, Diajeng Lestari mengatakan, sejak berdiri 2011, perusahaan sudah fokus memilih jalur online saluran pemasaran produk desainer muslim Indonesia. Dalam kurun sembilan tahun, berbagai infrastruktur digital terus dipersiapkan perusahaan, mulai dari membangun website, aplikasi dan sejumlah penguatan organik lain. 

"Bisa dibilang ketika ada pandemi, hamdallah kita sudah siap. Karena digital platformnya sudah ada, sosial media dan penguatan organik yang dibangun beberapa tahun terakhir," katanya dalam webinar beberapa waktu lalu.

Tak hanya dari infrastruktur digital, Hijup.com berinovasi dalam mengatur sistem operasionalnya secara mandiri. 

Misalnya, melakukan pemotretan di studio sendiri, memiliki gudang sendiri hingga pengiriman barang atau shipping dari warehouse perusahaan. Namun, dengan adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Hijup.com membuat sebuah sistem yang memungkinkan para tenan melakukan aktivitas itu sendiri. 

“Kita menemukan sistem baru yang lebih efesien, yang ternyata growthnya pun lebih bagus. Sehingga, penjualan di saat pandemi hampir menyaingi penjualan sebelumnya,” katanya.

Kesiapan ini yang membuat Hijup.com bisa mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar e-commerce fesyen muslim Indonesia saat ini.  

Ekspansi Bisnis 

Diajeng mengatakan, bisnis fesyen muslim menyimpan banyak potensi besar. Data Global Islamic Index pada 2018 menyebutkan pasar fesyen muslim mencapai US$ 21 miliar dan hingga kini trennya terus meningkat.

Indonesia juga menyimpan banyak potensi besar. Salah satunya, karena merupakan negara berpenduduk muslim terbesar dunia dan segi kreativitas, Indonesia pun banyak memiliki desainer andal.

Dengan potensi ini, banyak brand multinasional kini masuk ke segmen fesyen muslim dan memasarkannya ke Indonesia, seperti yang dilakukan Nike atau Uniqlo. 

Halaman:
Reporter: Annisa Rizky Fadila
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...