Asosiasi Fintech Syariah Target Salurkan Pinjaman Rp 4,6 Triliun

Cindy Mutia Annur
15 Januari 2020, 08:10
Asosiasi Fintech Syariah Target Salurkan Pinjaman Rp 4,6 T di 2020.
Ajeng Dinar Ulfiana|KATADATA
(ki-ka) Sri Mulyani Menteri Keuangan Indonesia, Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Triyono Gani, Perry Warjiyo Gubernur Bank Indonesia dan moderator dalam acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 di Jakarta Convention Center,  Jakarta (23/9). Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) memproyeksikan total penyaluran pinjaman syariah mencapai Rp 4,6 triliun di 2020.

Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) memproyeksikan total penyaluran pinjaman berbasis syariah hingga akhir tahun bisa meningkat hingga lima kali lipat atau sekitar Rp 4,6 triliun seiring dengan tingginya permintaan. Meski demikian, asosiasi menyebut masih ada tantangan utama dalam mencapai target penyaluran.

Ketua Umum AFSI Ronald Yusuf Wijaya mengatakan, sepanjang tahun lalu, penyaluran pinjaman dari sektor syariah mencapai Rp 1 triliun. Jumlah itu tak hanya dari fintech peer to peer lending, tetapi juga dari Inovasi Keuangan Digital (IKD).

 (Baca: Setelah UKM dan Pendidikan, Fintech Kredit Pintar Incar Pasar Syariah)

Ronald menjelaskan, ekosistem syariah semakin diminati lantaran permintaan konsumen semakin meningkat, mulai dari layanan wisata (travel), makanan, hingga kosmetik halal.

"Tahun ini kami optimistis (penyaluran pinjaman) bisa mencapai lima kali lipat dari penyaluran tahun lalu sekitar Rp 4,6 triliun. Saya pikir itu masuk akal," ujar Ronald saat ditemui di Jakarta, Selasa (14/1).

Meskipun industri terus bertumbuh, Ronald menilai masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi. Contohnya terkait masalah infrastuktur, yang mana banyak dari perbankan syariah yang ada saat ini belum masuk kategori perbankan bermodal besar (Buku IV), sehingga banyak perusahaan tidak bisa mengeluarkan gerbang pembayaran (payment gateway) sendiri.

(Baca: Startup Pintek Bidik Pendanaan Lembaga Pendidikan dan Layanan Syariah)

 Keterbatasan infrastruktur ini pula yang menurutnya menyebabkan fintech syariah sulit juga mendapat pendanaan dari modal ventura.

 "Nah, (payment gateway) ini adalah salah satu kunci buat dapat investor secepatnya. Karena dengan seperti itu pencatatan lebih cepat dan ini juga bisa jadi merupakan tantangan mengapa fintech syariah belum dalam venture capital," ujar Ronald.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...