Terpukul Corona, Penjualan Retail Maret Diprediksi Turun Makin Dalam
Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia memperkirakan penjualan retail pada Maret 2020 akan terkontraksi lebih dalam. Hal tersebut terjadi seiring dampak pandemi virus corona serta menurunnya daya beli masyarakat.
Penurunan itu tergambar dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2020 yang diperkirakan sebesar 217,8, turun 5,4% secara tahunan. Angka penurunan tersebut juga tercatat lebih tajam dibandingkan penurunan pada Februari 2020 sebesar 0,8%.
BI menyatakan, kontraksi penjualan terjadi pada seluruh kelompok komoditas. Namun, penurunan paling dalam terjadi pada sub kelompok Sandang sebesar 45,9%. Angka penurunan tersebut lebih dalam dibandingkan penurunan pada Februari lalu sebesar 40,4%.
(Baca: Imbas Corona, Ramayana Tutup Gerai, PHK & Rumahkan Pekerja di Dua Kota)
"Responden menyampaikan, penurunan penjualan antara lain disebabkan karena terjadi penuruna permintaan di tengah kurang lancarnya pasokan serta dampak penyebaran wabah Covid-19," tulis BI dalam surveinya, Jakarta, Rabu (8/4).
Kelompok komoditas selanjutnya yang mengalami penurunan terdalam adalah Peralatan Informasi dan Komunikasi serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. Masing-masing diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 10,5% dan 8,1%. Nilai ini juga lebih dalam dari penurunan kedua komoditas sebesar 4% dan 4,6% pada bulan sebelumnya.
Bi mencatat, penurunan kinerja penjualan eceran sudah terlihat sejak Februari. Ini tercermin dari IPR yang tercatat sebesar 216,4 pada bulan lalu, atau kontraksi 0,8%, lebih tinggi dibandingkan penurunan pada Januari 2020 yang baru sekitar 0,3% .