Dibayangi Kenaikan Cukai Rokok, Laba Bersih Gudang Garam Tumbuh 25%

Image title
30 Oktober 2019, 18:06
Ilustrasi pabrik rokok. Pemerintah bakal menaikan cukai rokok 23% pada tahun depan.
ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat
Ilustrasi pabrik rokok. Pemerintah bakal menaikan cukai rokok 23% pada tahun depan.

Emiten produsen rokok, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 7,24 triliun sepanjang Januari-September 2019.  Angka tersebut naik 25,6% dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 5,76 triliun.

Laporan keuangan perusahaan yang dirilis Rabu (30/10) menunjukkan peningkatan laba bersih Gudang Garam sebagian disebabkan oleh kenaikan pendapatan. Hingga September 2019, Gudang Garam membukukan pendapatan Rp 81,72 triliun, meningkat 16,9% dari tahun sebelumnya Rp 69,88 triliun.

Penjualan sigaret kretek mesin (SKM) menjadi penopang utama pendapatan rokok Gudang Garam. Hingga triwulan III 2019, pendapatan dari segmen SKM, baik ekspor maupun penjualan di dalam negeri perusahaan tercatat sebesar Rp 74,89 triliun atau tumbuh hingga 18,6% secara tahunan dari sebelumnya Rp 63,13 triliun.

(Baca: Cukai Rokok Naik Tahun Depan, Laba Bersih GGRM dan HMSP Diramal Anjlok)

Tak hanya SKM saja, kenaikan penjualan juga dibukukan untuk jenis produk sigaret kretek tangan (SKT) 4,8%. Sehingga. Gudang Garam mampu mengantongi pendapatan dari penjualan SKT ini sebesar Rp 5,79 triliun. Sedangkan pada Januari- September 2018 pendapatan dari segmen ini tercatat sekitar Rp 5,53 triliun.

Naiknya pendapatan perusahaan juga diikuti dengan biaya pokok penjualan perusahaan sebesar 17,4%. Namun demikian, perusahaan rokok yang bermarkas di Kediri, Jawa Timur ini masih bisa mencatat pertumbuhan laba kotor sebesar 14,7% menjadi Rp 15,7 triliun dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya senilai Rp 13,71 triliun.

Hingga triwulan III 2019, Gudang Garam mencatat total aset sebesar Rp 71,97 triliun. Angka tersebut naik 4,1% dibandingkan dengan total aset pada Desember 2018. Sementara, total liabilitas perusahaan per September 2019 senilai Rp 24,59 triliun atau naik 2,6% dibandingkan dengan total liabilitas Desember 2018.

(Baca: Saham Sampoerna dan Gudang Garam Laris Dibeli Investor Asing)

Adapun setelah menyampaikan laporan keuangan, harga saham Gudang Garam di Bursa Efek Indonesia (BEI) naik sebesar 2,19% menjadi Rp 56.025 pada penutupan sesi pertama hari ini. Saham ini diperdagangkan dengan volume sebanyak 1 juta saham, dengan nilai Rp 58,99 miliar, dan dengan frekuensi sebanyak 2.535 kali.

Kenaikan Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi menaikkan tarif cukai rokok rata-rata sebesar 23% yang akan berlaku mulai 1 Januari 2020. Kenaikan ini tertuang dalam Peaturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 152/PMK.010/2019 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau yang diteken pada 18 Oktober 2019.

Dalam PMK tersebut, diatur berbagai besaran tarif cukai dan harga banderol minimum menurut jenisnya. Adapun penerapan harga dan tarif cukai pada rokok buatan dalam negeri dan hasil impor berbeda.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...