Kerja Sama Tertunda, Serapan Capex Indofarma hingga Agustus Minim
Emiten produsen farmasi, PT Indofarma Tbk (INAF) baru menyerap belanja modal (capital expenditure /capex) sebesar Rp 10 miliar atau 10% dana yang dianggarkan pada awal tahun sebesar Rp 100 miliar. Minimnya serapan capex itu dikarenakan adanya penundaan terkait pembentukan usaha patungan antara perseroan dengan sejumlah mitra internasional.
Direktur Keuangan PT Indofarma Herry Triyatno mengatakan semula perusahaan berencana membentuk lima usaha perusahaan patungan (joint vanture) bersama mitra bisnis internasional. Adapun kerja sama tersebut, di antaranya mencakup rencana pembangunan pabrik dan pengembangan bisnis produk farmasi dan alat kesehatan.
Namun, kerja sama patungan tersebut membutuhkan investasi cukup yang besar, sedangkan kondisi keuangan dalam keadaan tidak sehat. "Jadi kami ingin back to basic, benahin dulu masalah yang ada," ujarnya, saat ditemui di Jakarta, Rabu (18/9).
(Baca: Indofarma Tagih Pemerintah Bayar Utang BPJS Sebesar Rp 60 Miliar)
Sebelum membentuk perusahaan patungan, INAF membentuk SBU (Strategic Bussines Unit) terlebih dahulu, dengan mengelompokan produk penjualan menjadi tiga, yaitu Farmasi, Diagnostic & Medical Equipment, Extract & Natural Medicine.
"Kami memasukan extract medicine karena ingin menyasar food and baverage, tidak hanya industri verbal, jadi lebih luas lagi," ungkapnya.