Komentari soal Kritik Bunga Utang, Darmin: Tergantung Cara Hitungnya

Michael Reily
29 Januari 2019, 18:51
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution
Arief Kamaluddin | Katadata

Sejumlah pihak tengah menyoroti tren kenaikan beban pembayaran utang yang terus terjadi sejak 2014. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution pun menyatakan beban bunga utang Indonesia memang lebih besar dibandingkan negara lain, namun hal tergantung seperti apa penghitungannya.

Darmin menyatakan obligasi pemerintah pasti lebih tinggi daripada Malaysia dan Thailand. "Tidak sama setiap negara kalau hitungannya obligasi pemerintah," kata dia di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (29/1).

Dia menjelaskan penghitungan bunga utang berdasarkan obligasi pemerintah pasti lebih tinggi daripada suku bunga. "Jika ukurannya berdasarkan utang langsung, bunga utang tidak akan banyak berbeda," ujarnya. 

(Baca: Jawab Faisal Basri, Sri Mulyani Sebut Beban Bunga Utang Masih Logis)

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai kenaikan beban pembayaran bunga utang merupakan hal yang wajar. "Itu bukan sesuatu hal yang baru. Adalah sesuatu yang logis," kata Sri Mulyani.

Menurutnya, peningkatan bunga utang terjadi seiring tren kenaikan bunga acuan global. Bank Indonesia (BI) pun telah merespons hal itu dengan mengerek BI 7-day Reverse Repo Rate sebanyak 6 kali sepanjang 2018.

Sebaliknya, ia menyebut beban bunga utang pada 2014 rendah karena pada saat itu sedang ada tren pelonggaran moneter dunia. Sehingga, Bank Indonesia saat itu turut menurunkan suku bunga.

div class="embed-responsive embed-responsive-16by9" style="height:700px;" >

Adapun, utang masih dilakukan apabila Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih mengalami defisit. Namun, ia meminta masyarakat untuk tidak melihat utang hanya dari nominalnya saja.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...