Terimbas Corona & Harga Komoditas, Laba Grup Astra Kuartal I Turun 8%

Image title
27 April 2020, 20:39
Terimbas Corona & Harga Komoditas, Laba Astra Turun 8% di Triwulan I.
Arief Kamaludin | Katadata
Ilustrasi kantor Astra International. Astra International Tbk (ASII) membukukan laba bersih Rp 4,81 triliun pada triwulan I 2020.

PT Astra International Tbk (ASII) membukukan laba bersih Rp 4,81 triliun pada triwulan I 2020. Laba bersih perseroan turun 8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,21 triliun seiring merebaknya pandemi corona sehingga mempengaruhi beberapa lini bisnis perseroan. 

Pada triwulan I 2020, Astra International juga membukukan pendapatan bersih Rp 54 triliun. Angka ini turun 9% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 59,6 triliun.

Advertisement

Presiden Direktur Astra Prijono Sugiarto mengatakan, turunnya kinerja Astra terutama disebabkan menurunnya harga batu bara dan melemahnya kepercayaan konsumen. Kendati demikian, kinerja bisnis otomotif dan jasa keuangan Grup Astra diklaim tetap solid.

(Baca: Terpukul Dampak Covid-19, Penjualan Mobil Maret 2020 Anjlok 15%)

Kinerja perusahaan bertambah berat karena pada triwulan I-2020 ini mulai merebak virus Covid-19 di dalam negeri. Sehingga beberapa anak usaha Astra ikut menerapkan tindakan pembatasan untuk menanggulangi pandemi corona hingga akhirnya berdampak pada kinerja paruh pertama.

"Kondisi yang dihadapi semakin sulit dan berdampak makin besar terhadap kinerja Grup Astra pada April," kata Prijono dalam keterangan tertulis, Senin (27/4). 

Dia pun memperkirakan, kondisi tersebut akan bertahan hingga beberapa waktu ke depan. Meski begitu, dia optimistis dengan kondisi keuangan yang kuat, perusahaan mampu memitigasi risiko dalam situasi yang semakin menantang saat ini.  

Kontribusi Lini Bisnis

Di tengah situasi yang menantang, perusahaan masih mencatat kenaikan laba bersih dari divisi otomotif.  Lini bisnis otomotif masih menjadi penyumbang utama kinerja keuangan perusahaan. 

Pada triwulan I-2020, laba bersih bisnis otomotif naik tipis 1% menjadi Rp 1,93 triliun dibanding Rp 1,90 triliun secara tahunan. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya margin operasional dan keuntungan translasi kurs. 

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement