Gelombang Corona Naik, IHSG Diramal Terkonsolidasi Cenderung Melemah

Image title
10 Juli 2020, 07:03
IHSG Diramal Terkonsolidasi Dibayangi Kenaikan Gelombang Kasus Corona.
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Layar pergerakkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/5/2020). IHSG diramal melemah dibayangi kasus baru gelombang Covid-19.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi bergerak mencari arah baru atau terkonsolidasi pada perdagangan Jumat (10/7). Laju indeks masih akan dibayangi sejumlah sentimen, salah satunya gelombang kasus virus corona yang hingga kemarin terus meningkat.

Sejak pekan lalu IHSG terus dalam tren penguatan. Namun, pada perdagangan kemarin IHSG ditutup turun 0,46% di level 5.052,79 yang disebabkan oleh aksi ambil untung (profit taking) investor. 

Sepanjang sesi perdagangan kemarin, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih atau net sell, sebesar Rp 50,2 miliar di pasar reguler, dan Rp 81,23 miliar di pasar non-reguler.

"Pergerakan IHSG terlihat sedang terkonsolidasi setelah mengalami kenaikan dalam beberapa hari sebelumnya, sedangkan gelombang tekanan terlihat belum akan berakhir," kata analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya dalam risetnya, Jumat. 

(Baca: Analis Ramal IHSG Masih Naik Pasca-Tembus 5.000, Ini Saham Pilihannya)

Menurutnya, sentimen fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan harga komoditas, masih membayangi pergerakan IHSG hari ini. Ditambah dengan masih terjadinya aliran modal asing yang keluar dari pasar saham sejak awal tahun.

Seperti diketahui, investor asing masih menarik dananya dari pasar saham dalam negeri, yang mana asing mencatat net sell hingga Rp 33,08 triliun di pasar reguler. Meski begitu, di pasar negosiasi dan tunai, asing mencatatkan net buy senilai Rp 16,69 triliun.

Dengan sentimen ini, dia memperkirakan IHSG hari ini bergerak pada level 4.789 hingga 5.123. Beberapa saham dia rekomendasikan untuk investor  pada perdagangan hari ini, di antaranya saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Sementara itu, Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan justru menilai IHSG bakal bergerak melemah dengan level support 5.025 hingga 4.999. Sementara area resistance, indeks bergerak di level antara 5.137 hingga 5.094.

Secara teknikal indeks sudah bergerak membentuk dead cross di area jenuh beli, yang mana ini mengindikasikan potensi koreksi lanjutan. "Pergerakan IHSG masih dibayangi kian tingginya kasus baru Covid-19, selain itu investor akan menanti rilis beberapa data perekonomian," kata Dennies.

(Baca: Pecah Rekor Lagi, Kasus Baru Corona RI Melonjak 2.657 Orang)

Seperti diketahui, kasus Covid-19 baik Indonesia maupun di dunia terus meningkat secara signifikan. Jumlah kasus positif virus corona dalam negeri yang dilaporkan pemerintah kembali mencetak rekor tambahan pada Kamis (9/7) dengan 2.657 pasien baru. Sehingga  total jumlah kasus corona di Indonesia hingga kini telah mencapai 70.736 orang.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...