Targetkan Tanam 200 Juta Pohon, Nestle Andalkan Satelit Canggih Airbus
Nestle global berencana menanam 200 juta pohon di wilayah pemasok bahan baku dalam upaya menyerap 2 juta ton karbon ekuivalen hingga 2030 mendatang.
Magdi Batato, Nestlé Executive Vice-President and Head of Operations mengatakan guna mengoptimalkan upaya ini, perusahaan memanfaatkan satelit Pleiades Neo milik Airbus untuk memantau proses penanaman. Cara ini akan membantu Nestlé menunjukkan jumlah karbon yang diserap dari atmosfer dalam inisiatif Global Reforestation Progam, yang merupakan salah satu pilar utama dari upaya perusahaan mencapai ambisi nol emisi pada tahun 2050.
"Pada program ini, kami melihat hutan sebagai solusi berbasis alam, karena hutan yang sehat dapat menjadi solusi untuk mengurangi emisi karbon perusahaan,” kata Batato, dalam keterangan resmi, Kamis (4/5).
Batao mengatakan menanam pohon di sekitar wilayah pemasok bahan baku adalah bagian penting dari peta jalan aksi iklim perusahaan. Selain itu, Nestle juga akan mengupayakan dekarbonisasi rantai pasokan dan kegiatan operasional.
Nestlé akan menggunakan citra satelit Pléiades Neo untuk pertama kalinya di provinsi Ranong dan Chumphon di Thailand Selatan. Konstelasi satelit Pléiades Neo akan memantau lebih dari 150.000 pohon perindang selama 20 tahun di kebun-kebun yang memasok Nestlé dengan bahan baku kopi.
Pohon perindang membantu mencegah kopi terpapar sinar matahari secara berlebihan. Oleh karena itu, upaya reboisasi dapat meningkatkan hasil panen dan produktivitas kebun dalam jangka panjang, sekaligus menyerap karbon dari atmosfer. Belajar dari penggunaan pertama ini, Nestlé akan menentukan apakah upaya serupa dapat diperluas ke lokasi-lokasi lain di seluruh dunia.
"Pemantauan reboisasi, baik yang alami maupun yang dilakukan oleh manusia, telah menjadi sama pentingnya dengan pemantauan deforestasi, utamanya terkait dengan upaya memulihkan wilayah penyerap karbon alami dan memastikan keberlanjutan kegiatan manusia,” Kata Karen Florschütz, Airbus Executive Vice-President and Head of Connected Intelligence.
Pléiades Neo memiliki resolusi pencitraan 30 cm, kapasitas akuisisi gambar tertinggi, dan konfigurasi spektral yang kaya. Kemampuan ini membuat Pléiades Neo sangat cocok untuk memantau proyek reboisasi di wilayah yang luas dan terpencil.
Sementara itu di Tanah Air, Nestle Indonesia menargetkan mencapai status plastic neutrality dengan mengumpulkan seluruh plastik yang digunakan dalam produknya. CEO Nestle Indonesia, Ganesan Ampalavanar, mengatakan salah satu strategi pencapaian target tersebut adalah pembangunan 15 unit Tempat Pengolahan Sampah - Reduce Reuse Recycle (TPS3R) di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa DKI Jakarta.
Selain itu, Nestle Indonesia juga bekerja sama dengan 26 pelaku daur ulang plastik di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Namun, Ganesan mengatakan belum seluruh bagian kemasan produk Nestle Indonesia dapat didaur ulang. Saat ini, baru 88% dari seluruh bagian kemasan Nestle Indonesia yang dapat didaur ulang.