70 Perusahaan Jadi Anggota, Kadin Net Zero Hub Siap Berlanjut
Sebanyak 70 perusahaan telah terdaftar dalam program Kadin Net Zero Hub dan siap untuk memulai perjalanan mengurangi emisi.
World Resource Institute (WRI) Indonesia yang menjadi salah satu mitra Kadin memastikan program Net Zero Hub (NZH) akan tetap berjalan, meskipun ketua program Muhammad Yusrizki terseret kasus korupsi. Sebelumnya, Yusrizki ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus korupsi base transceiver receiver (BTS) Kementerian Kominfo.
Kadin juga telah menunjuk Dharsono Hartono untuk menggantikan posisi Yusrizki. “Kami percaya di bawah kepemimpinan yang baru, Kadin Net Zero Hub akan terus menjadi platform yang tepat untuk mewujudkan net zero di Indonesia,” kata Country Director WRI Indonesia Nirarta Samadhi
Nirarta mengatakan hingga saat ini sebanyak 70 perusahaan telah menekan nota kesepahaman untuk bergabung dengan Kadin NZh. Dari jumlah tersebut, 40 perusahaan menerima GHG accounting bootcamp untuk mulai menghitung emisi mereka. Adapun 30 perusahaan lainnya mengikuti program Corporate Assistance Program (CAP).
Nirarta Samadhi mengatakan CAP merupakan program pendampingan teknis intensif yang diselenggarakan selama 5 bulan. Program ini ditujukan untuk membantu perusahaan menginventarisasi dan menghitung emisi gas rumah kaca (GRK) scope 1, 2, dan 3 serta berkomitmen pada net zero.
Pada Maret silam, Kadin NZH menyelesaikan CAPT batch pertama yang melahirkan empat perusahaan dengan komitmen SBTi. Selain itu, ada juga satu perusahaan yang memiliki target tervalidasi berdasarkan SBTi.
Nirarta menambahkan CAP juga akan menyasar perusahaan supplier. Ini akan menjadi strategi mengurangi emisi dari rantai pasok terutama untuk scope 3. “WRI Indonesia dan Kadin NZH akan mengembangkan program CAP untuk lebih mengakomodasi perjalanan dekarbonisasi perusahaan secara utuh. Ini dengan menghitung emisi, membuat target reduksi, dan mengembangkan strategi.
Selain itu, WRI dan Kadin juga akan membantu pemerintah menyelaraskan panduan bagi industri dalam menerapkan dekarbonisasi menjadi berbasis sains. Nirarta menegaskan ini akan dilakukan melalui penelitian-penelitian yang disesuaikan dengan konteks Indonesia.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi, Hukum dan Komunikasi Kamar Dagang Industri (Kadin) Yukki Nugrahawan mengatakan Dharsono Hartono akan menggantikan posisi Yusrizki. Selain sebagai Pejabat Sementara (Pjs) Ketua Komite Tetap Energi Baru dan Terbarukan (Kontap EBT), Dharsono juga akan memimpin program Kadin Net Zero Hub (NZH).
“Pelayanan dan program Kadin NZH akan berjalan seperti biasa. Kami akan melanjutkan apa yang sudah diupayakan Pak Yusrizki di bidang ini,” katanya saat dihubungi Katadata, Jumat (16/6).