Investas PIS Bangun Terminal Energi di Jakarta Hingga Rp 8,3 T
Pertamina melalui anak usaha Pertamina International Shipping (PIS) menggandeng perusahaan logistik Pelindo untuk membangun terminal energi ramah lingkungan Jakarta Integrated Green Terminal (JIGT) di Kalibaru, Jakarta Utara. Investasi tahap pertama terminal energi sekitar US$ 350 juta atau setara Rp 5,3 triliun, hingga US$ 550 juta atau setara Rp 8,3 triliun.
CEO Pertamina International Shipping (PIS) Yoki Firnandi menyebutkan pembangunan terminal tersebut akan terbagi menjadi tiga tahap. Pembangunan tahap pertama akan dibangun berupa terminal bahan bakar.
“Kami memproyeksikan nilai investasi pada pembangunan tahap pertama ini senilai US$ 350 juta - US$ 550 juta, setelah FID kita akan bisa tahu berapa untuk kebutuhan seluruhnya,” ujar Yoki dalam acara Penandatanganan Kerja Sama Pengembangan JIGT, di Jakarta, Jumat (1/9).
Yoki mengatakan pendanaan untuk pembangunan JIGT tersebut potensial berasal dari investor. Untuk itu, pihaknya bersama Pelindo gencar mencari investor swasta yang tertarik untuk berinvestasi di proyek tersebut.
“Jadi untuk pendanaan kita jajaki potensial dari investor. Kita sudah bicara dengan potential investor untuk pendanaan projectnya,” kata dia.
Dia mengatakan pada pembangunan tahap pertama tersebut diproyeksikan kapasitasnya sebesar 4,4 juta barel. Sedangkan untuk kapasitas dari pembangunan tahap pertama hingga ketiga yakni sebesar 6,4 juta barel.
“Nanti terminal itu akan lebih besar dan modern dari Integrated Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang,” ujar Yoki.
JIGT tidak hanya akan menampung bahan bakar seperti elpiji, BBM, gasoline, dan biodiesel, tetapi juga dirancang untuk bisa menampung LNG, CPO, UCO (used cooking oil), dan petrokimia. Selain itu, juga bisa untuk menampung hidrogen yang diperkirakan akan tumbuh permintaannya di 2030.
Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina A. Salyadi Saputra mengatakan terminal tersebut nantinya akan mendukung ketahanan energi nasional yang berada di kawasan Kalibaru.
“Jadi Pertamina memberikan mandat kepada PIS selaku Subholding Integrated Marine Logistics, yang selama ini fokus mengelola terminal energi strategis, untuk mengerjakan dan mengembangkan Jakarta Integrated Green Terminal tersebut “ ujarnya.
JIGT akan dibangun di kawasan Pelindo di area Kalibaru, Jakarta Utara dengan area seluas 64 hektare.
Rencana pembangunan terminal berdasarkan perhitungan kebutuhan energi nasional yang diprediksi akan terus meningkat dan semakin bervariasi selama beberapa tahun kedepan.
Pembangunan JIGT tersebut akan terus digenjot guna mendukung program pemerintah terkait pencapaian net zero emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.