Pertamina Geothermal Siapkan Dua PLTP Lagi untuk Masuk Bursa Karbon

Tia Dwitiani Komalasari
31 Oktober 2023, 16:13
Petugas mengecek instalasi di PLTP Kamojang, Garut, Jawa Barat, Rabu (8/9/2021). Pertamina menargetkan penurunan 30 persen emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada tahun 2030 diantaranya melalui pemanfaatan energi rendah karbon dan efisiensi energi sebagai komitme
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa
Petugas mengecek instalasi di PLTP Kamojang, Garut, Jawa Barat, Rabu (8/9/2021). Pertamina menargetkan penurunan 30 persen emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada tahun 2030 diantaranya melalui pemanfaatan energi rendah karbon dan efisiensi energi sebagai komitmen perseroan terhadap implementasi Environmental, Social and Governance (ESG). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa

Pertamina Geothermal Energy menyiapkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang dan PLTP Lumut Balai terdaftar di Bursa Karbon Indonesia pada 2024. Perseroan diperkirakan bisa menjual lebih dari satu juta karbon dari unit tersebut.

Perseroan dengan kode emiten PGEO ini memiliki lima unit yaitu PLTP Kamojang, PLTP Lahendong, PLTP Ulubelu, PLTP Lumut Balai, dan PLTP Karaha.

Direktur Keuangan PGE, Nelwin Aldriansyah, mengatakan PGE sudah berhasil menjual 1,7 juta ton karbon dari PLTP Karaha unit 1 da PLTP Ulubelu 3-4 pada 2022. Sementara pada 2023, PGE menjual 864.209 ton karbon untuk pertama kalinya di Bursa Karbon Indonesia dari unit PLTP Lahendong 5-6.

Nelwin mengatakan, PGE membukukan US$ 730 ribu atau Rp 11,5 miliar pada September 2023. Dari 864 ribu karbon yang diperdagangkan, PGE sudah menjual 459 ribu ton kepada 16 pembeli seperti Bank Mandiri, BCA, hingga Pelita Air Service.

"Hampir 400 ribu lagi diperdagangkan di bursa," ujarnya di Jakarta, Selasa (31/10).

Nelwin mengatakan, PGE tengah menyiapkan dua PLTP lagi untuk didaftarkan di Bursa Karbon  yaitu PLTP Lumut Balai dan PLTP Kamojang. Dua PLTP tersebut saat ini masih dalam proses verifikasi dan diperkirakan selesai pada pertengahan 2024.

"Kita harapkan 2024 ada kembali revenue yang kita peroleh dari sertifikat penjualan karbon,"ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...