Karbon Hasil Tangkapan Teknologi CCS Bisa Dijual di Bursa Karbon

Nadya Zahira
1 November 2023, 15:19
Petugas memeriksa keran pipa sumur saat proses injeksi CO2 di sumur JTB-161 Mundu, Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (26/10/2022). Pertamina melakukan injeksi perdana CO2 ke sumur minyak sebagai langkah awal penerapan teknologi Carbon Capture, Utili
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara./hp.
Petugas memeriksa keran pipa sumur saat proses injeksi CO2 di sumur JTB-161 Mundu, Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (26/10/2022). Pertamina melakukan injeksi perdana CO2 ke sumur minyak sebagai langkah awal penerapan teknologi Carbon Capture, Utilization & Storage (CCUS) untuk meningkatkan produksi minyak dalam negeri.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Enegeri dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji, mengatakan karbon yang ditangkap dari teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) nantinya bisa dijual di pasar karbon. Teknologi CCS harus dikembangkan dan direalisasikan agar sektor migas bisa benar-benar masuk dalam perdagangan karbon.

Secara sederhana CCS adalah teknologi yang digunakan untuk menyimpan emisi karbon dioksida atau CO2 dari kegiatan industri sehingga tidak mencemari udara. Kemudian, CO2 tersebut dimasukkan ke dalam sumur-sumur minyak dan gas yang sudah kosong.

Tutuka mengatakan, saat ini perdagangan karbon yang sudah terdaftar di Otorita Jasa Keuangan (OJK) baru dari industri luar migas, misalnya sektor pembangkit geothermal atau panas bumi.  Dengan teknologi CCS, sektor migas bisa ikut dalam perdagangan karbon.

“Kalau CCS nanti sudah jalan, maka potensi nilai bagi perdagangan karbon itu sangat besar,” kata dia dalam acara DETalk bertajuk ‘Strengthening Indonesia as a Global LNG and LPG Player, yang disiarkan melalui daring, Rabu (1/11). 

Dia pun menjelaskan bagaimana karbon hasil penangkapan CCS bisa dijual di Bursa Karbon:

1.  Pemilik CCS harus mendaftarkan jumlah karbon yang didapatkan dari teknologi CCS tersebut

2. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan melakukan validasi jumlah karbon yang didaftarkan, lalu membuat laporan dan verifikasi

3. Setelah verifikasi, KLHK menerbitkan Sertifikat Penurunan Emisi (SPE) untuk masuk ke bursa karbon

Tantangan CCS

Namun demikian, dia menuturkan, terdapat beberapa tantangan dalam menjalankan teknologi CCS. Adapun tantangan tersebut yakni tata kelola dan regulasi, kerja sama komersial, fiskal yang atraktif dan bersaing, transportasi karbon, teknologi berskala industri, serta pengembangan CCS Hub di Indonesia yang menghubungkan berbagai sumber emisi ke lokasi injeksi di Indonesia.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...