BMKG Ungkap Bidang Kerok Suhu Makin Panas dan Cetak Rekor Tertinggi

Nadya Zahira
8 November 2023, 13:12
Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bogor menggunakan alat Actinograph untuk mengukur intensitas radiasi matahari di Taman Alat, BMKG Stasiun Klimatologi, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/10/2023). BMKG memprakirakan cuaca panas ter
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/aww.
Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bogor menggunakan alat Actinograph untuk mengukur intensitas radiasi matahari di Taman Alat, BMKG Stasiun Klimatologi, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/10/2023). BMKG memprakirakan cuaca panas terik di sejumlah wilayah Indonesia masih akan berlangsung hingga Oktober 2023 dengan suhu maksimum terukur pada siang hari cukup tinggi berkisar 35 sampai 38 derajat Celsius.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa delapan tahun terakhir yaitu mulai dari tahun 2016-2023 tercatat merupakan rekor peningkatan suhu terpanas sepanjang sejarah. Suhu tahun ini bahkan merupakan yang terpanas sejak 1940.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan hal tersebut disebabkan karena adanya cuaca El Nino yang menghangatkan permukaan air di Samudera Pasifik bagian timur dan tengah. Selain itu, bertambahnya industri mendorong kenaikan temperatur secara global.

“Penyebab dari panas suhu udara mengakibatkan perubahan iklim. Mulai tahun 2004 termonitor konsentrasi karbon dioksida hingga 2023 semakin meningkat, dan melompat,” ujar Dwikorita dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V, di Jakarta, Rabu (8/11).

Menurut dia, fenomena cuaca panas yang terjadi secara global ini akan membuat Indonesia kesulitan untuk mengimpor pangan. Pasalnya, negara-negara sumber pangan pun mengalami kekeringan, bahkan lebih padat dari Indonesia.

Dia menyampaikan, peningkatan suhu di Indonesia terjadi sejak April 2023. Puncak udara panas terjadi pada Juli 2023, yang suhunya lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.

”Ini menjadi indikasi bahwa suhu terus meningkat dan menciptakan rekor baru,” kata Dwikorita.

Namun suhu terpanas yang dicatatkan hanya 37,2°C yakni di Ciputat, Tangerang Selatan. Adapun sembilan kota terpanas lainnya di Indonesia dalam sepekan terakhir juga hanya mencatatkan suhu 36°C hingga 36,6°C yang terjadi pada periode 15-18 April 2023.

Untuk itu, dia menyebutkan rekomendasi yang bisa dilakukan dalam mengatasi perubahan iklim:

  1. Penguatan mitigasi perubahan iklim, diantaranya dengan memperluas penerapan transformasi energi dari energi fosil ke non fosil, dan menggalakkan gaya hidup ramah lingkungan.
  2. Meningkatkan literasi iklim untuk masyarakat, pemerintah pusat dan daerah, akademisi, serta swasta.
  3. Melakukan penguatan pengamatan sistematis sebagai fundamental dari kebijakan sains berbasis iklim
  4. Penguatan SDM di berbagai sektor dalam rangka mendukung ketahanan iklim
  5. Perlunya pembangunan berketahanan iklim pada empat sektor prioritas yakni perairan, pertanian, kesehatan serta pesisir dan laut.

Sementara itu, Ketua Anggota DPR Komisi V, Lasarus memberikan catatan kepada BMKG untuk meningkatkan antisipasi dan kemampuan mitigasi bencana terkait dengan naiknya suhu akibat perubahan iklim global. 

“Jadi BMKG juga harus memiliki instrumen dan peralatan yang terbaru untuk memprediksi potensi terjadinya hujan ekstrim di akhir tahun ini,” kata Lasarus.

Kemudian, dia juga meminta BMKG untuk lebih memperluas pola iklim dan pola cuaca di Indonesia. Dengan demikian, lembaga tersebut bisa memerintahkan masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa peralihan atau pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.




Reporter: Nadya Zahira

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...