Kanada Tawarkan Insentif untuk Kurangi Emisi Metana di Peternakan Sapi
Pemerintah Kanada menawarkan insentif ekonomi baru bagi peternakan sapi potong untuk mengurangi emisi metana enterik dari hewan ternak mereka. Metana enterik adalah metana yang dihasilkan dari proses pencernaan sapi dan dilepaskan ke udara ketika hewan tersebut bersendawa.
Melansir dari Reuters, rancangan protokol baru ini yang disebut dengan Reducing Enteric Methane Emissions from Beef Cattle (protokol REME), akan memberikan insentif kepada para peternak untuk menerapkan perubahan-perubahan yang dapat mengurangi emisi metana enterik dari operasi peternakan sapi potong mereka.
“Hal itu dengan peluang untuk menghasilkan kredit penggantian kerugian (offset credit) yang dapat mereka jual,” kata pemerintah Kanada, seperti dikutip dari Reuters, Senin (11/12).
Untuk diketahui, setiap kredit tersebut mewakili satu ton pengurangan emisi dan protokol REME diharapkan dapat mendorong peternakan sapi untuk mengurangi emisi dengan meningkatkan pola makan hewan, manajemen, dan strategi lain yang dapat mendukung pertumbuhan sapi lebih efisien.
Implementasi kegiatan proyek itu akan mengurangi jumlah gas rumah kaca (GRK) yang dipancarkan per unit massa daging sapi yang diproduksi, dengan meningkatkan kinerja hewan atau secara langsung mengurangi emisi metana enterik.
“Hal ini juga dapat mengurangi emisi metana dan dinitrogen oksida dari kotoran,” ujar pemerintah Kanada.
Pemerintah Kanada mengatakan bahwa beberapa peternak di Kanada memang sudah mengembangbiakkan sapi yang ramah iklim untuk mengurangi metana yang dapat dihasilkan dari hewan ternak tersebut.
Selain itu, Kanada juga meluncurkan sebuah rencana yang bertujuan untuk mendorong perusahaan minyak dan gas agar mereka mengurangi emisi hingga 38% dari tingkat 2019 pada tahun 2030, pada Kamis (7/12). Namun, rencana yang memperkenalkan sistem pembatasan dan perdagangan karbon itu mendapat tentangan langsung dari kelompok-kelompok industri, serta beberapa provinsi penghasil bahan bakar fosil.
Sementara itu, International Energy Agency (IEA) menyatakan bahwa emisi metana paling besar bersumber dari sektor pertanian dan perternakan. Satu di antara hewan ternak dengan sumbangan gas metana terbesar adalah sapi, yang berasal dari kotorannya.
Gas dari kentut atau kotoran sapi efeknya 25 kali lipat lebih besar dari karbondioksida (CO2) sebagai penyebab pemanasan global.
Selanjutnya, penyumbang metana di urutan kedua adalah sektor energi, yang mencapai 133.351 kiloton (kt) gas metana. Ketiga, sampah organik yang menyebabkan 70.759 kt gas rumah kaca. Terakhir, sektor lainnya, terdata mencapai 9.738 kt.