Komitmen Pertamina Turunkan Emisi di IKN
Pertamina Group mendukung pencapaian target Regional Locally Determined Contribution (RLDC) di Ibu Kota Nusantara (IKN) tahun 2045. RLDC adalah komitmen Otorita IKN untuk berkontribusi mengurangi emisi secara lokal. RLDC membuat Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang memiliki komitmen target penurunan emisi dalam skala kota.
Pada diskusi bertema “Realizing Net Zero Emissions Indonesia’s New Capital City 2045” yang menjadi bagian dari Konferensi Tingkat Tinggi Iklim PBB 2023 atau Conference of the Parties (COP) 28, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina Power Indonesia Fadli Rahman mengatakan pihaknya mendapat mandat khusus.
Yakni, menyediakan energi sekaligus mengurangi emisi di IKN. “Kami menandatangani perjanjian tiga bulan lalu untuk berkolaborasi membangun infrastruktur berkelanjutan, yang tidak hanya di lokasi IKN, tapi juga sekitarnya,” kata Fadli di Paviliun Indonesia di Dubai, Uni Emirat Arab, ditulis Kamis (14/12).
Pertamina Group akan menyediakan hidrogen bersih untuk kebutuhan industri dan mobilitas di IKN, serta mendorong pengembangan sektor lahan melalui nature-based solution (NBS). Pertamina telah menyiapkan lahan seluas 150 ribu hektare untuk pengembangan bisnis dan konservasi di IKN.
“Itu strategi kami membangun industri, sekaligus mempertahankan pelestarian hutan agar keamanan energi tetap terwujud,” ujar Fadli. Energi terbarukan pun bakal dikembangkan melalui penyediaan panel surya.
Tak hanya fokus pada penyediaan energi, Pertamina Group juga akan mendukung pengembangan sektor pendidikan, kesehatan, pendanaan, mitigasi kebakaran, agrikultura, pelestarian keanekaragaman hayati, hingga karbon biru.
Di IKN, akan dikembangkan sistem climate smart agriculture and agroforestry untuk sektor pertanian dan kehutanan yang peka terhadap isu iklim. Pertamina Group juga akan membuka suaka bagi flora dan fauna yang terancam punah.
Agar lebih banyak pelajar yang peduli pada pelestarian lingkungan, Pertamina Group akan membuat Program Future Forest Protector Scholarship. Puskesmas akan diperbanyak, akses air dan sanitasi pun bakal diperluas. “Ketika kita mengembangkan energi bersih, area di sekitar juga harus didukung. Utamanya adalah masyarakat dan biodiversitasnya,” imbuh Fadli.