Pertamina Catat Kinerja ESG dalam Dekarbonisasi Lampaui Target 124%

Rena Laila Wuri
18 Januari 2024, 15:24
Pertamina telah melampaui target dekarbonisasi sebesar 124% hingga akhir tahun 2023.
Dok. Pertamina
Pertamina telah melampaui target dekarbonisasi sebesar 124% hingga akhir tahun 2023.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e hingga Desember 2023. Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan realisasi reduksi emisi scope 1 dan 2 Pertamina mencapai 124% dari target yang ditetapkan pada 2023.

Fadjar mengatakan kinerja ESG (Environmental, Social, Governance) Pertamina melalui inovasi dekarbonisasi merupakan dukungan Pertamina terhadap target pemerintah mencapai netral karbon pada 2060.

“Dalam mendukung kinerja ESG, Pertamina menjalankan dua pilar, yaitu dekarbonisasi emisi dari aktivitas bisnis dan membangun bisnis hijau yang menghasilkan energi bersih dan ramah lingkungan,” kata Fadjar di Jakarta, Kamis (18/1).

Capaian ESG 2023 juga ditandai dengan kenaikan peringkat ESG Pertamina. Pertamina berada pada peringkat pertama di subsektor minyak dan gas terintegrasi dari 61 perusahaan dunia, berdasarkan peringkat dari lembaga ESG Rating Sustainalytics. 

Fadjar menuturkan skor ESG Pertamina pada akhir 2023 juga  naik menjadi 20,7 (medium risk) dari sebelumnya 22,1. Skor Sustainalytics yang lebih rendah ini mencerminkan tingkat risiko yang lebih baik.

Fadjar mengatakan inovasi penting yang dijalankan Pertamina dalam dekarbonisasi adalah implementasi teknologi Carbon Capture Storage (CCS)/Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS). Hal itu dilakukan dengan injeksi perdana C02 di Lapangan Pertamina EP Jatibarang Field, Indramayu, Jawa Barat serta Lapangan Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.

Potensi dekarbonisasi juga tersebar di beberapa lapangan migas lainnya, yang saat ini tengah dalam tahap studi. “Indonesia memiliki potensi besar dalam CCS/CCUS dan bisa menjadi arah bisnis Pertamina di masa depan,” ujar Fajar.

Fadjar menuturkan upaya dekarbonisasi Pertamina juga tidak berhenti pada scope 1 dan 2 saja. Upaya untuk mereduksi emisi pada scope 3 perusahaan dijalankan melalui penyaluran B35 di 119 lokasi Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) di seluruh Indonesia.

Pertamina juga mendukung program pemerintah terkait implementasi biodiesel B35 pelaksanaan tahun 2023 yang mengacu pada Kepmen ESDM No. 1.K/EK.01/MEM.E/202 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 295.K/EK/01/MEM/E/2022 tentang penahapan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel sebagai Campuran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar dalam Kerangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.

Dalam mempercepat transisi energi, Pertamina juga telah mengoperasikan infrastruktur hilir kendaraan listrik berupa stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) atau battery swapping station (BSS) yang terletak di 25 lokasi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Pertamina juga berinisiatif mengenalkan pemanfaatan transisi energi kepada masyarakat melalui inovasi energi bersih berbasis desa pada Program Desa Energi Berdikari (DEB). Pertamina telah mengembangkan sebanyak 85 DEB di seluruh Indonesia hingga akhir Desember 2023.

Pada program DEB ini masyarakat desa dapat menggunakan energi bersih sebagai sumber penggerak aktivitas desanya. Alhasil, program DEB dapat meningkatkan efisiensi energi, menggerakkan perekonomian desa, dan mengurangi emisi.

Reporter: Rena Laila Wuri

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...