Mobil Listrik di RI Banyak yang Pakai Baterai LFP, Tidak Gunakan Nikel

Tia Dwitiani Komalasari
22 Januari 2024, 07:39
Sejumlah mobil listrik parkir saat sedang mengisi daya baterai di kawasan parkir timur Senayan, Jakarta, Selasa (5/9). Dalam rangka medndukung KTT ASEAN 2023 Wuling Motors mengerahkan sebanyak 150 unit Wuling Air ev. Mobil-mobil tersebut digunakan sebagai
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah mobil listrik parkir saat sedang mengisi daya baterai di kawasan parkir timur Senayan, Jakarta, Selasa (5/9). Dalam rangka medndukung KTT ASEAN 2023 Wuling Motors mengerahkan sebanyak 150 unit Wuling Air ev. Mobil-mobil tersebut digunakan sebagai sarana mobilitas bagi para delegasi selama mengikuti rangkaian acara.
Button AI Summarize

LFP atau lithium ferro phosphate ramai dibincangkan warganet setelah calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyinggung salah satu jenis baterai kendaraan listrik tersebut dalam debat cawapres pada Minggu (21/1). Gibran menuding pasangan calon presiden dan cawapres  Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar kerap mempromosikan baterai LFP yang jadi “pesaing” baterai nikel.

“Paslon nomor 1 dan tim sukses sering promosikan LFP. Saya gak tahu ini anti nikel atau bagaimana?” kata Gibran kepada Muhaimin dalam Debat Cawapres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (21/1) malam. 

Muhaimin merespons pertanyaan Gibran dengan mengatakan perlunya etika dalam berdiskusi.

 “Etika itu adalah etika lingkungan, apapun yang menjadi kebijakan kita menyangkut produksi pengambilan tambang, sumber daya alam, juga apapun yang kita gunakan seluruh potensi bangsa ini, rujukannya adalah etika lingkungan. Komitmen kami adalah keseimbangan antara manusia dan alam,” kata Muhaimin menambahkan. 

Gibran kemudian mengatakan bahwa membahas LFP sama saja tidak mendukung Indonesia sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia.

 “Ini kekuatan kita, ini bargaining kita, bukan malah membahas LFP, itu sama aja mempromosikan produknya Cina Pak,” ujarnya kepada Muhaimin.

Apa Itu LFP?

Sebelumnya, hampir semua kendaraan listrik yang dijual di AS menggunakan baterai lithium ion dengan katoda yang terdiri dari beberapa variasi bahan kimia nikel-kobalt. Baterai ini menawarkan kombinasi terbaik dalam hal jangkauan, daya, dan ukuran, namun harganya mahal.

Namun pencarian alternatif baterai kendaraan listrik tanpa nikel menguat setelah harga komoditas tersebut melambung tinggi. Kenaikan harga itu semakin parah saat terjadi perang Rusia-Ukraina.

LFP merupakan alternatif bahan kendaraan listrik yang kini digunakan produsen mobil listrik dunia. Baterai LFP tidak menggunakan bahan baku nikel.

Baterai LFP Dipakai Mobil Listrik di Indonesia

Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) menemukan bahwa 75% dari mobil listrik yang terjual di Indonesia pada 2022 menggunakan baterai LFP yang tidak menggunakan bahan baku Nikel. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...